Kisah Aryo Sang Pocong Gosong Korban Pesugihan

Pekan Horor

Kisah Aryo Sang Pocong Gosong Korban Pesugihan

Tia Agnes Astuti - detikHot
Selasa, 25 Okt 2022 13:01 WIB
Arafah Natsir, penulis buku Pocong Aryo saat ditemui di kantor detikcom, kawasan Tendean, Jakarta Selatan, pada Senin (24/10/2022).
Arafah Natsir, penulis cerita pocong Aryo yang kisahnya berinteraksi dengan pocong gosong dibukukan oleh penerbit Gagasmedia. Foto: Chelsea Olivia/ detikFOTO
Jakarta -

Namanya Aryo Poernomo atau akrab disapa Pocong Aryo. Dia mungkin satu-satunya pocong yang senang bercanda, ramah lingkungan, mendukung kampanye Go Green, dan menentang keras pesugihan. Aryo juga gemar minum kopi susu sachet khususnya buatan Mpok Indun.

Aryo bukan sembarang pocong yang pernah ditemui oleh Arafah Natsir untuk pertama kalinya. Setelah kuntilanak merah bernama Lasmi yang kisahnya diangkat ke dalam Thread akun Twitter sampai viral dan dibukukan penerbit Gagasmedia, Aryo adalah sosok yang bakal membuka pikiran dan matamu bahwa pesugihan bukan satu-satunya cara untuk mencapai harta melimpah.

Sebelum cerita tentang Aryo diangkat pada September 2020, Arafah Natsir yang biasa disapa Ara, dikejutkan dengan sosok pocong berwajah gosong dan hitam yang menghampirinya. Saat itu, ia baru saja pindah ke rumah di pinggiran kota Depok, Jawa Barat, bersama keluarga kecilnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mbak, elu bisa lihat gue kan?" sapa pocong Aryo kepada Ara.

Itulah obrolan pertama di antara pocong Aryo dan Ara. Awalnya, ibu satu anak itu tidak mau meladeni percakapan antara makhluk halus, apalagi pocong yang punya mitos bakal membawa kesialan dalam hidup.

ADVERTISEMENT

Lantaran capek diajak ngobrol, akhirnya Ara menanggapi, "Mau elu apa?" katanya.

"Gue kesepian, Mbak. Mau ngobrol," jawab pocong Aryo.

Arafah Natsir, penulis buku Pocong Aryo saat ditemui di kantor detikcom, kawasan Tendean, Jakarta Selatan, pada Senin (24/10/2022).Arafah Natsir, penulis buku Pocong Aryo saat ditemui di kantor detikcom, kawasan Tendean, Jakarta Selatan, pada Senin (24/10/2022). Foto: Chelsea Olivia/ detikFOTO

Obrolan pun berlanjut sampai ke pertanyaan mengapa Aryo selalu menyapa dengan panggil 'elu dan gue' kepada Ara. "Ya, karena gue mati muda, Mbak. Usia gue baru mau 20 tahunan," kata Aryo.

Saat mendengarkan cerita pocong Aryo, Ara terkejut ternyata sosok pocong yang gemar mendengarkan lagu-lagu Jikustik dan ADA Band itu meninggal karena menjadi korban pesugihan dan pelakunya adalah bapaknya sendiri.

Kisah dimulai ketika ibunda Aryo menuntut suaminya untuk membiayai kuliah anak sulungnya agar sukses di perantauan atau Jakarta. Permintaan ibu Aryo memang terkesan tidak muluk-muluk.

Namun dengan latar pekerjaan berdagang bakso, sang suami merasa biaya kuliah sang anak membuat ekonominya kembang-kempis. Lantaran kehabisan akal, bapaknya bertemu dengan kenalan dari kampung yang menawarkan pesugihan.

Pesugihan darah demi mendapatkan harta, meski dibayar nyawa pun dijalani. Sampai tenggat waktu harus membayar 'darah', bapak Aryo pun baru kebingungan. Aryo yang semasa hidup kuliah jurusan Teknik di kampus swasta ternama Jakarta itu mendengar keresahan bapaknya. Dia kaget dan tidak menerimanya.

Aryo yang tahu jalan yang diambil sang ayah pun mencoba mencari 'tumbal' orang lainnya dari desa. Tapi rasa tak tega menghampiri Aryo. Dengan berat hati, ia menerima menjadi korban pesugihan dan meninggal.

"Dengan satu syarat, sudahi pesugihan ini, pak," kata Aryo kepada bapaknya.

Kelak, jika bapak Aryo meninggal, ia meminta kepada dukun pesugihan agar dirinya-lah yang menjadi 'keset'. Serta ruh Aryo agar dibebaskan. "Mereka sudah ada perjanjian seperti itu, tapi pocong Aryo masih menjadi tawanan dari iblis ini," jelas Ara.

Arafah Natsir, penulis buku Pocong Aryo saat ditemui di kantor detikcom, kawasan Tendean, Jakarta Selatan, pada Senin (24/10/2022).Arafah Natsir, penulis buku Pocong Aryo saat ditemui di kantor detikcom, kawasan Tendean, Jakarta Selatan, pada Senin (24/10/2022). Foto: Chelsea Olivia/ detikFOTO

Kisah pocong Aryo yang gaul namun juga mengenaskan itu viral pada pertengahan 2021. Di Twitter, Thread-nya mencapai lebih dari ribuan retweet. Menurut penuturan Ara, cerita Aryo ini bukan sekadar kisah hantu yang menyeramkan.

"Aryo senang ceritanya dibukukan, senang dibagikan kepada orang lain, dia sebenarnya mau berpesan kepada kita semua, 'jangan pernah pesugihan deh', lebih baik elu kerja keras sampai mati, daripada dapat harta cepat. Aryo kalau tahu, uang bapaknya buat kuliah itu karena pesugihan, dia mendingan jualan bakso dan nggak kuliah deh," tegas Ara saat diwawancarai detikcom di kantor kawasan Tendean, Jakarta Selatan.

Sepanjang sepekan ke depan, detikHOT bakal mengulas kisah-kisah seram yang sebenarnya ada di sekitarmu.

Baca artikel berikutnya ya!



Simak Video "Video: Kumpulan Meme Kocak 'Squid Game 3'"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads