.webp)
Sri Asih menjadi jagoan perempuan pertama di Indonesia yang diciptakan oleh komikus RA Kosasih. Sri Asih yang kini berusia 68 tahun, bukan sekadar jagoan. Sri Asih menjadi wujud Dewi Keadilan yang memberantas kejahatan di bumi.
Jika dalam versi film, Sri Asih yang bernama Alana tidak spesifik menerangkan versi yang mana dari karakter tersebut. Berbeda dengan adaptasi dalam serial komik yang diterbitkan oleh Bumilangit Comics dan penerbit Elex Media Komputindo.
Kepada detikcom, Editor Bumilangit Comics, Nabilah Rosyadah, menuturkan ada 3 versi dari Sri Asih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sri Asih Bukan Jagoan Sembarangan |
"Pertama Nani Wijaya dari Jagat Pusaka, Rengganis dan Alana dari Jagat Revolusi," ungkap Nabilah.
Dalam panel di atas panggung Indonesia Comic Con 2022 akhir pekan lalu, Nabilah menceritakan ketiga versi Sri Asih tersebut. Pertama, Sri Asih versi Nani Wijaya diceritakan berasal dari perempuan keluarga terpandang dan menjadi seorang investigator independen yang membawanya berkeliling dunia untuk menghentikan aksi para kriminal dan jejaring mafia global.
Ia adalah titisan dari Dewi Asih dan menyandang gelar Sri Asih, Sang Dewi Keadilan. Sebagai Sri Asih ia terhubung dengan para leluhurnya dan ia dapat memanifestasikan kekuatan jiwa-jiwa mereka ke dalam tubuh Sri Asih.
Kedua, ada Sri Asih versi Rengganis atau Ganis yang berprofesi sebagai aktivis sosial dan lingkungan. Ketiga, Alana yang sejak kecil punya kemampuan melihat makhluk halus itu selama ini menyembunyikan kemampuannya. Saat teman-temannya dirasuki oleh roh jahat, ia mendapatkan panggilan batin dari Dewi Asih, untuk menyelamatkan teman-temannya.
"Jika ditanya mana versi Sri Asih yang terbaik, sebenarnya menurutku Sri Asih yang sudah matang banget secara kekuatan ada di Nani Wijaya. Karakternya ada di komik Patriot yang terbit tahun 2016. Soalnya di sana, Sri Asih sudah bisa menguasai semua kekuatan," ungkap Nabilah.
Perempuan yang juga menyunting serial komik Sri Asih: Celestial Goddess Alana's Story itu menegaskan Nani Wijaya sudah memiliki kekuatan Sri Asih, berbeda dengan Alana dan Rengganis yang masih 'mencari'.
Bagaimana dengan versi film yang disutradarai oleh Upi?
"Sri Asih yang dibahas oleh Mbak Upi kalau saya tahu, Mbak Upi mengambil 'soul' dari semua versi Sri Asih, jadi memang latar belakangnya berbeda dengan dengan kekuatan. Tapi jiwa dan kekuatannya diadaptasi untuk versi film. Mereka sama-sama punya prinsip keadilan yang tinggi," pungkasnya.
Baca juga: Pengumuman! Penayangan Sri Asih Ditunda |
(tia/dar)
