Risa Saraswati sukses menerbitkan 19 buku horor bersama adaptasi layar lebarnya. Wahana Rumah Sandekala juga menarik perhatian pencinta horor.
Berbagai apresiasi dilontarkan netizen juga melalui channel YouTube Jurnal Risa yang menaungi 20 tim di dalamnya. Kepada detikcom, Risa menegaskan tidak akan berhenti maupun pensiun.
"Selama saya masih ketemu dengan mereka, masih akan menulis tentang mereka ya," ucap Risa ketika mengobrol dengan detikcom di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Risa Saraswati Memanusiakan Hantu |
Setiap orang, lanjut dia, berkarya sesuai dengan keseharian mereka. Risa pun mengaku masih ada beberapa daftar nama makhluk tak kasat mata yang ingin dituliskan dalam bentuk buku.
"Ketika nanti saya nggak akan ketemu mereka dan mungkin saja bertemu dengan anak terus, bisa jadi berkarya soal parenting," kata Risa sembari tertawa.
Jika Risa merasa jenuh dengan menulis buku horor, maka ia bakal beralih dengan menerbitkan karya fiksi. Seperti halnya ketika merilis novel Rasuk.
![]() |
Menurut Risa, apapun bisa diciptakan untuk berkarya.
"Kalau buat saya Jurnal Risa bukan untuk saya sendiri tapi 20 orang yang ada di dalamnya, jadi tanggung jawab juga. Gimana saya bisa jenuh karena bisa menafkahi 20 orang ini, tanggung jawab saya juga," kata Risa.
Baca juga: Keluarga Risa Saraswati Diteror Samex |
"Rasa-rasanya nggak akan jenuh (atau pensiun)," tegasnya lagi.
Bagaimana tanggapannya dengan haters yang selalu mengatakan konten horornya settingan?
"Semakin banyak haters, itu membuktikan mereka peduli dengan saya dan memikirkan saya. Saya selalu mikirnya, masih banyak kok orang yang peduli," pungkasnya.
![]() |
Nama Risa Saraswati dikenal memiliki banyak profesi. Mulai dari sebagai musisi, penulis buku, hingga YouTuber melalui channel Jurnal Risa. Di balik itu semua, perempuan kelahiran Bandung itu diketahui punya kemampuan yang bisa berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata.
Dia dikenal melalui kehadiran lima hantu Belanda yang berada di rumah masa kecilnya yakni Peter, Hendrick, Hans, William, dan Janshen. Lambat laun ada Samantha, Ivanna Van Dijk, Asih, Mamat Ujang, sampai yang terbaru Sandekala. Para hantu itu pun sukses diadaptasi ke versi layar lebar.
(tia/nu2)