Hampir enam tahun lamanya, Gregorius Renato Adhitama berkecimpung di dunia komik. Pernah bekerja sebagai komikus penuh dan menerbitkan karya di LINE Webtoon Indonesia, pria yang akrab disapa Reno itu tak pernah berhenti berkarya.
Usai komik Kecoa dan Dendam yang terpopuler di Webtoon Indonesia, dia masih melanjutkan komik Rena di Instagram.
Komiknya menjadi oase di tengah berbagai isu tak masuk akal yang terjadi di Indonesia. Dia pun konsisten menyentil berbagai isu yang terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reno mengatakan awal terjun menjadi komikus pun secara tak sengaja karena kerjaan sampingan. Jurusan yang ditekuni ketika kuliah di Australia pun terbilang tidak nyambung dengan dunianya masa kini.
Baca juga: Sentilan Sentilun Komik Rena |
"Aku yang cuma iseng, sampai dihubungi editor Webtoon, sampai sekarang kerja di studio animasi, karena mungkin memang sudah jalannya," tutur Reno kepada detikcom.
Pria berusia 28 tahun itu punya saran kepada para komikus muda yang ingin berkarier di dunia komik. Satu-satunya saran utama adalah jangan pernah plagiat karya orang lain.
"Originalitas itu penting. Selain karya jangan niru, jangan niru juga gaya orang lain. Kita harus punya style sendiri," tegasnya.
"Terinspirasi boleh tapi jangan meniru. Modifikasi sendiri dan bikin khas diri kamu sendiri," tambahnya lagi.
Ketika membuat komik Rena, ide pertama kalinya juga adalah terinspirasi dari Tahilalats dan komik Crayon Sinchan. "Saya juga jadi melek ke komik digital berkat Tahilalats," katanya.
Saran yang kedua, adalah konsisten dan jangan setengah-setengah. "Jadi komikus diseriusin aja," katanya.
Ketiga, cari tema komik dan gaya ciri khas sendiri. Kualitas juga menjadi hal terpenting apalagi jika cerita yang ditulis bisa berhubungan dengan isu terkini di masyarakat.
"Nggak melulu soal gambar, tapi isi juga penting apalagi kalau nggak ada di mana-mana," katanya.
Reno menceritakan ketika membuat webtoon Kecoa dan Dendam, saat itu tidak ada satu komik yang terinspirasi membuat karakter dari kecoa. Padahal binatang itu menurutnya adalah karakter yang membuatnya takut.
"Dari masalah kecoa, banyak manusia yang musuhan dengan kecoa. Kecoa itu mau balas dendam ke manusia yang membunuh orang tua dan keluarganya. Karya dan karakter saya unik, dan respons sampai sekarang juga baik," jelasnya.
(tia/aay)