Ustaz Dennis Lim membagikan cerita di balik kelahiran anak kembarnya, Ibrahim dan Muhammad, yang kini berusia 5 bulan. Anak kembar tersebut lahir melalui program bayi tabung atau IVF (In Vitro Fertilization).
"Yang ini berhasilnya di yang di program bayi tabung ini, IVF, in vitro fertilization. Nah, jadi waktu itu diprogram, dimatangidulu sel telurnya, dapatlah 23 sel telur, diambil juga sel sperma sayanya. Dapatlah 13, dimasukin dua. Jadi masih ada sisa stok 11 lagi yang tinggal ditanam di rahim," ujar Ustaz Dennis di Studio Pagi-pagi Ambyar Trans TV, Senin (11/8/2025).
Proses program bayi tabung ini memakan waktu hampir satu tahun. Program dimulai dari pemeriksaan kondisi kesehatan Dennis Lim dan istri, melancarkan siklus haid, memastikan kondisi rahim hingga akhirnya dilakukan stimulasi hormon untuk mematangkan sel telur. Setelah itu, dilakukan proses penanaman embrio dan menunggu masa kehamilan selama sembilan bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisinya dicek dulu semuanya. Misalnya haid tidak lancar, dilancarin dulu. Ada penebalan dinding rahim, dikikis dulu kalau perlu. Ada endometriosis gak. Kalau semua sudah siap, baru diprogram. Suntik dulu besarin sel telur. Sampai akhirnya ditanam, dan nunggu 9 bulan sampai lahir," tambahnya.
Awalnya, dokter menanamkan dua embrio dengan prediksi salah satunya mungkin tidak akan berkembang. Ternyata keduanya bertahan dan kini lahir kembar.
Soal sisa embrio yang belum dipakai, Ustaz Dennis Lim menyimpannya di dalam kulkas khusus di rumah sakit. Harga sewanya mencapai Rp 5 juta per tahun. Ustaz Dennis Lim masih berencana menambah anak lagi.
"Pengin, pengin. Mudah-mudahan semuanya bisa terlahirkan atau yang benar-benar lahir normal, tanpa IVF, tapi ya terserah Allah semuanya," harap Dennis Lim.
Ketika ditanya berapa jumlah anak yang diinginkan, Dennis menyampaikan harapannya untuk memiliki banyak anak. "Kalau saya pengin yang ada di... sebisa mungkin sebanyak-banyaknya ya, 17. Tapi kata Allah punya berapa, ya kita cuman bisa ngikutin aja, ikhtiarin aja terus. Pengin sebanyak-banyaknya," pungkasnya.
(fbr/pus)