Tayang di Mola TV, Valley of Tears mengisahkan perang yang terjadi di Israel 47 tahun lalu. Perang tersebut dikenal bernama Yom Kippur.
Valley Of Tears menceritakan serangan tak terduga yang dialami Israel di masa itu. Pesan rahasia yang mereka peroleh dari anggota analis intelijen bernama Avinoam tak ditanggapi secara serius.
Pemerannya, Shahar Tabock berbagi pengalaman tentang keterlibatannya dalam serial ini. Shahar Tabock merupakan aktor berusia 21 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain akting, ia juga dikenal sebagai pemain musik di Israel. Ini bukan series pertama yang dibintanginya.
Hingga kini, Shahar Tabock sudah membintangi 12 series di negara asalnya dan sebuah film.
Terlibat dalam series ini diungkapkannya membangkitkan pengalaman masa lalu yang dialami orang tuanya dulu.
"Perang ini terjadi di masa ketika ibuku masih berusia 2 tahun, aku bahkan masih di awang-awang. Aku merasa terkoneksinya lewat apa yang dialami oleh kakek dan orang-orang pendahuluku dan bagaimana mereka berjuang mempertahankan negara ini," ungkapnya saat berbincang secara virtual belum lama ini.
Menerima peran ini bukan hal yang mudah. Shahar mengungkapkan dirinya harus beradaptasi dengan karakter yang menjalani kebiasaan yang amat berbeda dengan dirinya.
"Jujur, aku menangis saat pertama kali menjalani sejumlah latihan termasuk memegang senjata. Karena pada dasarnya, aku hanya anak laki-laki biasa yang banyak menghabiskan waktu di rumah," tuturnya lagi.
Valley of Tears tayang 10 episode di Mola TV. Series ini menjadi salah satu series yang dibuat dengan budget terbesar di Israel yang pernah ada.
Sebelum diproduksi, Valley of Tears harus menunggu 10 tahun untuk memiliki biaya pembuatan seriesnya. Tiap episodenya dikabarkan menelan biaya hingga USD 1 juta.
(doc/mau)