Karya kedua yang kembali mendapat pujian, membuat namanya diperbincangkan lagi. Mari menjelajahi Jepang yang menjadi latar cerita yuk!
Clarissa Goenawan memulai karier kepenulisannya dari anugerah Bath Novel Award 2015 untuk karya debutnya 'Rainbirds'. Novel itu mengalahkan 800 novel lainnya dari 41 negara.
Di tahun yang sama, karyanya pun masuk daftar pendek Britain Prize, The Dundee International Book Prize, dan The First Novel Prize 2016 di Inggris. Novel Clarissa pun dipuji sukses membuai sebagai karya tentang Jepang menceritakan karakter orang Jepang tapi ditulis oleh non-Jepang.
![]() |
Dalam dua novelnya, Clarissa menulis cerita soal Jepang yang magis secara budaya dan pemandangan alamnya. 'The Perfect World of Miwako Sumida' kembali mengajak pembaca untuk mengenal orang sekitar.
"Sesungguhnya yang menarik perhatian saya adalah gagasan bahwa seringkali kita merasa benar-benar mengenal seseorang, padahal nyatanya tidak demikian," tutur Clarissa ketika dihubungi detikcom, Selasa (21/4/2020).
"Bagaimana jika orang itu tidak lagi bersama kita? Seberapa jauh kita berusaha mencari kebenaran? Bagaimana kalau ternyata kenyataannya lebih menyakitkan daripada kepalsuan yang kita percayai selama ini?," sambungnya.
Dari isu tersebut, Clarissa membuat latar, karakter, dan semesta kehidupan orang-orang Jepang dalam novelnya.
Bagaimana cerita berikutnya? Simak artikel berikutnya.
(tia/nu2)