Menari Tarian Lengger Kerap Dapat Stereotip

Spotlight

Menari Tarian Lengger Kerap Dapat Stereotip

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 14 Agu 2018 18:03 WIB
Menari Tarian Lengger Kerap Dapat Stereotip. Foto: Komunitas Salihara/Witjak Widhi Cahya
Jakarta - Berprofesi sebagai penari bagi kebanyakan pria terkadang masih saja mendapatkan stereotip tertentu. Apalagi penari yang menarikan Lengger antar panggung maupun jalanan.

Otniel Tasman yang dikenal sebagai koreografer tari 'Lengger Barangan' menuturkan persoalan tersebut terhadap stigma penari laki-laki.

"Kalau di wilayah umum (stereotip) pasti ada yah. Orang melihat saya itu seperti badut. Seperti banci di jalanan tapi ketika sudah mengenal dan berdekatan dengan saya oh ternyata nggak yah," tuturnya ketika berbincang dengan detikHOT di Komunitas Salihara, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menari Tarian Lengger Bukan Seperti 'Banci'Menari Tarian Lengger Kerap Dapat Stereotip Foto: IDF/ Istimewa


Ia menceritakan mengenai pengalaman personalnya ketika menari tarian Lengger di kampung halaman di Banyumas. Otniel berpakaian lengkap seperti perempuan dan menari dengan luwesnya.

Ketika berada di atas panggung, yang pertama dilakukan Otniel adalah men-scan semua pandangan orang sampai 3 kali. Ada yang tertawa tapi ada juga yang tersenyum. "Saya memastikan senyuman apa yang mereka tampilkan,"


Orangtuanya pun merespons dengan bahagia, mereka meminta lagi Otniel agar menari di acara khusus di kampungnya. Menurutnya di sana, tak ada yang membully dengan kata 'banci'.

"Anak kecil yang bilang banci-banci juga nggak ada. Di Jakarta juga nggak ada," tukas lulusan ISI Surakarta tersebut.




(tia/mah)

Hide Ads