"Jarang banget ngegambar figur, walaupun ada tapi biasanya gue buyarin figurnya," tutur Emte saat ditemui di Hong Kong belum lama ini.
Gambar-gambar karyanya lebih ke kritik sosial dan mempersoalkan hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Emte menceritakan saat pameran kolektif, dia pernah memajang karya yang menceritakan hubungan antar personal yang terganggu karena teknologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih penting nggak sih sekarang, kita ketemuan secara fisik," tambah Emte.
Karya lain yang disablon ke atas kaos misalnya saja adalah 'Batagore'. Di gambar tersebut, Emte lebih menampilkan suasana horor.
"Kayak 'Batagore' ini kan observasi gue. Peduli amat gue kalau berkarya bukan masalah orang akan suka, atau mereka suka atau nggak," terangnya.
Awal Mei mendatang, Emte akan mengikuti pameran kolektif bersama empat seniman lainnya di Edwin's Gallery, Kemang. Di eksibisi tersebut, dia mengaku karya-karyanya tidak akan mengikuti pasar dan di luar kebiasaan Emte.
"Gaya hidup juga tapi lebih darkside. Bukan versi yang ramah mata," tukasnya.
(tia/srs)