Galih pun membuktikannya. Tak hanya kerap mengusung tema spiritualitas dalam berkarya, namun Galih juga menggunakan teknik tertentu. Teknik yang belum umum di seni lukis itu dikenal dengan sebutan 'montase'.
"Saya menggunakan teknik memadukan dua atau lebih simbol dan obyek dalam sebuah lukisan untuk menghasilkan makna baru yang disebut teknik montase," tutur Galih Reza, ketika dihubungi belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyaknya obyek dalam satu lukisan memiliki tujuan tertentu. Menurut Galih, agar pengunjung yang melihat karyanya bisa diajak berpikir serta penasaran terhadap lukisan ciptaannya. "Bertanya-tanya dan penasaran sehingga masuk dalam ide yang saya lukis."
Sementara itu, mengenai tema religi dalam lukisannya, Galih mengaku sudah banyak seniman yang mengusung tema tersebut.
"Dari ide makin banyak seniman yang mengangkat tema spiritualitas. Hanya saja yang sekarang di pameran tunggal saya murni dari sudut pandang saya sebagai seniman yang gelisah," kata Galih.
Salah seorang kurator, Suwarno Wisetrotomo, mengatakan lukisan Galih semacam upaya untuk 'merengkuh Tuhan' dalam kehidupan, melalui jalan 'otokritik terhadap dunia citraan yang mengkooptasi keseharian termasuk praktik keagamaan.
"Tempat yang semestinya paling khusyuk dengan suasana kontemplatif seakan kehilangan Ruh Tuhan dengan merebaknya imagologi. Itu pengalaman spiritual yang dirasakan Galih saat berada dalam proses peribadatan. Terdapat kecendrungan memuliakan kebesaran Tuhan melalui cara-cara yang hingar bingar," tulisan Suwarno dalam katalog pameran.
(tia/dar)