Kenangan menggambar dan pemberian buku sketsa dari seorang kawan itu masih melekat di benak Sirom.
"Waktu itu ada salah satu sahabatku yang jenguk dan dia bawain aku satu blank book dan satu pensil. 'siapa tau bisa kamu pake nulis atau corat-coret buat ngisi waktu'," tutur Sirom meniru perkataan sahabatnya kala itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak: Shiromdhona, Bermula Pengidap Kanker Kini Berkarya Jadi Seniman
"Akhirnya kepake juga itu buku. Aku nyoba nulis atau bikin coretan soal apa pun yang terlintas di pikiranku. Kayak semacam buku harian gitu, walau tulisan sama gambarnya berantakan banget," tutur Sirom.
![]() |
Pengalaman pertama menggambar adalah wajah seorang pria dan sampai sekarang potret tersebut masih tersimpan di dokumentasi Sirom. Lama kelamaan intensitasnya menggambar menjadi lebih sering. Dari iseng-iseng bikin self potrait, hasilnya pun luar biasa.
"Itu bikin aku mikir 'oh, ternyata aku bisa ngegambar ya' karena sebelum-sebelumnya, bisa dibilang aku nggak pernah menggambar sama sekali. Bahkan nilai seniku waktu zaman SMA aja merah, hehe. Dari mulai saat itulah, aku terus berusaha menggali teknik gambar lebih jauh. Terutama seni portrait atau sketsa gambar wajah," pungkasnya.
Simak artikel berikutnya!
(tia/ken)