Di Beberapa Daerah, Film Masih Tak Terjangkau

Refleksi 67 Tahun Perkembangan Film Indonesia

Di Beberapa Daerah, Film Masih Tak Terjangkau

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Kamis, 30 Mar 2017 15:05 WIB
Foto: Dyah Paramita Saraswati
Jakarta - Tak ada gading yang tak retak. Meski tengah melesat maju, industri film Indonesia belum sepenuhnya dapat dikatakan sempurna.

Beberapa permasalahan masih menmbayangi dunia perfilman Indonesia. Salah satunya adalah ketidakterjangkauan film yang disebabkan oleh tidak adanya bioskop di beberapa daerah di Indonesia.

"Salah satu yang dibutuhkan perfilman nasional adalah bioskop atau jumlah layar. Sekarang jumlah layar ada seribu sementara di India ada lebih dari 4 ribu layar. Korea (Selatan) penduduknya 30 juta aja punya 4 ribu layar, kita yang penduduknya 250 juta cuma punya seribu layar," ungkap sutradara Hanung Bramantyo kepada detikHOT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanung menyebut hal ini cukup memprihatinkan. Ia bahkan mengatakan, dengan jumlah penduduk sebanyak Indonesia, sudah sewajarnya negara ini memiliki 10 ribu layar untuk menonton film.

Ia menyoroti, tidak semua kota memiliki bioskop sebagai tempat untuk menonton film. "Sekarang kita lihat di Yogyakarta aja bioskop hanya ada di Jogja. Nggak ada di Bantul, Imogiri, Wonosari tuh gak ada. Coba di setiap kota ada. Tegal aja nggak ada," kritiknya.

Keberadaan bioskop bagi Hanung adalah hal yang perlu dipikirkan serius bukan hanya oleh pemerintah, tapi juga oleh pemilik modal. Sayangnya, kehadiran bioskop sulit diwujudkan di beberapa kota karena kini budaya menonton film identik dengan adanya mall.

"Karena sekarang orang kan saking terbatasnya waktu, kalau ke satu tempat harus yang bisa semuanya ada. Makan ada, mainan anak ada, bioskop juga ada," ujarnya.

(srs/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads