Hal tersebut yang coba diaplikasikan oleh Rossyta Wahyutiar dalam rancangan terbarunya. Dia berhasil memadukan antara seni psychedelic khas kaum hippies dan batik tulis kontemporer ala perempuan yang akrab disapa Ochi.
Batik yang dikreasikan perempuan yang kini berdomisili di Yogyakarta diciptakan dengan motif sederhana dan simetris dengan harga terjangkau. Namun, ada juga batik dan bordir yang dibuatnya untuk tugas skarya seni Tugas Akhir di jurusan Kriya Tekstil beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak: Rossyta Wahyutiar, Si Seniman Muda 'Psychedelic'
Gambar ilustrasi 'psychedelic' yang populer di era 1960-an hingga akhir 1975 itu memunculkan hal-hal abstrak serta warna warni di imajinasi. Di masa itu, kultur hippie muncul di Amerika Serikat serta menentang keteraturan budaya.
![]() |
Ajaibnya Ochi sendiri membuat gaya seni tersebut tanpa ketergantungan dengan obat-obatan dan dalam keadaan sadar.
"Aku disebut psychedelic artist mungkin karena obyek dan warna yang aku buat cenderung ke arah psychedelic, mungkin ada sekitar 70 %," katanya lagi.
Kalaupun mencapai 100 %, lanjut Ochi, dia harus merasakan sendiri pengaruh obat-obatan hingga muncul imajinasi. Namun, sekali lagi perempuan yang lahir di Tuban itu langsung menegaskan dia berhasil menciptakan 'psychedelic' tanpa menggunakan obat psikoaktif.
"Aku bisa buat karya dengan ilustrasi psychedelic tanpa menggunakan obat psikoaktif. Kalau kata orang, its running on my blood. Hahaha..," tutup Ochi.
Baca Juga: Cerita Rossyta Wahyutiar yang Suka Gambar 'Psychedelic' Sejak Kecil
(tia/doc)