Unik! Patriot Mukmin Gunakan Pamflet Demo untuk Materi Karya Seni

Jakarta - Benda apa saja mampu menjadi material yang menarik untuk dijadikan karya seni, asalkan dikerjakan oleh orang yang tepat. Kalimat tersebut tepat dilontarkan kepada sosok seniman Patriot Mukmin terhadap karya-karya yang dihasilkan. Sepanjang kariernya, Patriot kerap bereksperimen dengan banyak teknik dan material.

Di pameran hasil residensi yang berlangsung di Jeonbuk Museum of Art (JMA), Patriot mengambil pamflet sebanyak-banyaknya yang bisa dikumpulkan. Serta mengabadikan momen yang terjadi saat demo besar-besaran di Seoul, Korea Selatan. Dari pamflet yang dipungut, dia memilih untuk menampilkan figur-figur orang biasa yang ditemui saat demo.

Tak hanya mengambil pamflet di Gwanghamun Square, Seoul, namun seniman yang aktif berkarya sejak 2009 itu juga mengambil pamflet di kota Jeonju. Di kota tersebut, demonstrasi terjadi seminggu sekali setiap hari Sabtu dan berlangsung skala nasional.

Simak: Terinspirasi Demo Besar-besaran di Korea, Patriot Mukmin Ciptakan Karya Tak Biasa

Foto: Patriot Mukmin/ Pribadi

"Di karya yang menggunakan pamflet ini, saya mau menggunakan kekuatan dari material yang saya gunakan. Jadi maknanya bukan hanya ada dari apa yang digambarkan, tapi secara eksistensi iya juga memiliki nilai," tutur Patriot.

Karya yang menggunakan material pamflet terdapat tiga buah. Di antaranya adalah "Gwanghamun Square 18.11.16" (karya 1) yang berukuran 125 x 120 sentimeter dan terdiri dari 15 pamflet. Kedua, "Gwanghamun Square 19.11.16" (karya 2) yang berukuran 105 x 140 cm terdiri dari 25 pamflet. Serta ketiga adalah "Pungnamun Gate 3.12.16" (karya 3) berukuran 156 x 228 cm terdiri dari 36 pamflet. Total material pamflet yang digunakan oleh finalis Bandung Contemporary Art Award 2012 yakni 76 lembar pamflet.

Foto: Patriot Mukmin/ Pribadi

"Pamflet yang saya gunakan dalam karya merupakan artefak asli dari event bersejarah yang terjadi di Korea. Dan juga merupakan simbol pergerakan bersama lilin yang dibawa oleh demostran tiap beraksi. Ketika digabungkan dengan foto kejadian yang merupakan representasinya, ia membentuk satu kesatuan yang paradoks antara representasi (foto) dan presentasi (pamflet)," pungkas Patriot.

Baca Juga: Cerita Patriot Mukmin Sampai Diterima Residensi di Korea

Karya-karya Patriot yang telah dipamerkan seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Magelang, Surabaya, Singapura, dan Seoul, Korea Selatan. Selain itu, Patriot juga terpilih sebagai salah satu seniman yang mengisi karya komisi di Balai Kirti Museum Kepresidenan RI, Istana Bogor yang baru diresmikan pada Oktober 2014. Di bulan Mei 2015 lalu, Patriot menyelenggarakan eksibisi solo berjudul 'KUP; Titik Silang Kuasa 66-98' di Lawangwangi Creative Space, Bandung.

(tia/mmu)