Veronica Tan sudah resmi cerai dari Ahok. Ahok menceritakan bukan hal mudah mengambil keputusan cerai dari Veronica Tan.
Ahok menceritakan perceraiannya dengan Veronica Tan ketika Daniel Mananta membahas tentang isi buku yang ditulis Ahok selama ditahan di Mako Brimob. Ahok menceritakan bagaimana dirinya sudah berusaha mempertahankan rumah tangganya dengan Veronica Tan.
Awalnya, sebagai kepala keluarga Ahok merasa harus mempertahankan rumah tangganya dan tidak mudah mengucap cerai. Saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok bersama anak pertamanya Nicholas Sean mendatangi 'good friend' Veronica Tan dan memintanya untuk menyudahi hubungan dengan Veronica.
"Tapi, apa yang saya dapat? Makin berani. Saya kalau cerita sama orang yang nggak suka sama saya dibilang saya difense," kata Ahok.
Sampai sang adik yang sekolah di luar negeri mengatakan, Ahok hanya tak bisa menerima gaya hidup di mana Veronica Tan saat itu punya teman khusus seorang laki-laki yang disebut 'good friend'.
"'Gimana ya Koh kamu hanya nggak bisa menerima gaya hidup seperti ini. Di luar negeri, itu hanya akting bersama.' Saya bilang saya nggak bisa, makanya saya nggak mau ucap kalimat cerai. Tapi, ketika orang yang kita tegur makin kompak berdua. Dia mau cerai nggak sama saya? Ternyata nggak," bebernya.
"Mereka berpikir lo Kristen nggak mungkin cerai. Kedua, lo sudah dateng ke gue, nggak berani mukul gue. Lo gubernur aja nggak berani apa-apain gue karena lo pasti takut jabatan lo, apalagi lo mau Pilkada. Ini dua sisi berbeda," tegas Ahok.
Sampai akhirnya ketika di Mako Brimob, Ahok meminta bantuan pendeta. Akan tetapi, masukan yang didapat oleh Ahok adalah dengan mengikuti jalan yang sudah dipilih Veronica Tan.
Ketika itu, Ahok juga merasa seperti tega memperlakukan Veronica Tan. Dia membawa masalah rumah tangganya ke pendeta. Sampai akhirnya Ahok memutuskan untuk bercerai ketika mendapatkan dua pilihan.
"Akhirnya kenapa saya masukkan ke pengadilan (permohonan cerai) segala macam, dia hanya kasih saya dua opsi, cerai atau terima dia punya teman khusus. Saya katakan ini melanggar pasal yang lebih tinggi di atas, makanya bagi saya harus cerai dengan segala risiko disalahpahami orang, dengan segala risiko tidak jadi saksi Kristus, tidak mungkin di dalam sebuah keluarga istri itu harus ikut suami secara rohani karena istri adalah penolong," beber Ahok.
"Makanya saya putuskan, minta pertobatan, minta tanda dia tidak mau. Sayang, di akhir cerita beda pas saya masukin cerai dia minta balik. Itu jadi iluminasi di buku saya tulis semua," tukasnya.
(pus/tia)