Manggung di Bogor Jadi Masalah, Rhoma Irama: Ini Nggak Adil

Manggung di Bogor Jadi Masalah, Rhoma Irama: Ini Nggak Adil

Dicky Ardian - detikHot
Selasa, 30 Jun 2020 09:26 WIB
Raja Dangdut Rhoma Irama dan Soneta group beraksi meriahkan kampanye akbar di lapangan terbuka Poncol Sawangan  Depok , Jawa Barat, Kamis (28/3/2019) . Kampanye akbar Partai Amanat Nasional (PAN) yang bertema Doa dan Dendang Kemenangan tersebut mengajak simpatisan dan kader PAN untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandi pada 17 April mendatang.  ANTARA FOTO/ Kahfie Kamaru/foc.    *** Local Caption ***
Rhoma Irama dikabarkan bakal diproses hukum karena manggung di Bogor. Foto: ANTARA FOTO/ Kahfie
Jakarta -

Rhoma Irama memberikan pernyataan terkait aksi panggungnya di Bogor, Jawa Barat, yang kemudian menjadi masalah. Kabarnya, ia bakal diproses hukum.

Hal tersebut menurut Si Raja Dangdut tidak adil. Menurutnya ia datang hanya sebagai tamu undangan sebuah acara khitanan saja.

Undangan itu sampai kepadanya bukan sebagai penampil konser bersama Grup Soneta. Ia menegaskan datang seorang diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya begini, saya datang itu atas undangan dari Pak Surya. Karena dengan catatan tidak akan menyelenggarakan penampilan Soneta Group. Saya datanglah dengan sendirian, dengan pakai baju sederhana aja, nggak pakai jas atau batik. Karena undangan Pak Surya ini ya kumpul-kumpul aja," kata Rhoma Irama di Instagram.

Rhoma Irama bernyanyi di acara khitanan di BogorRhoma Irama bernyanyi di acara khitanan di Bogor Foto: Dok. Istimewa

Menurut Rhoma Irama, saat itu, di lokasi sudah banyak orang. Bukan cuma tamu undangan, tapi juga masyarakat setempat.

ADVERTISEMENT

Bahkan, ia menambahkan, di tempat acara berlangsung juga ada panggung musik dengan sejumlah penyanyi asal Jakarta.

"Bahkan malam minggunya ada wayang golek sampai pagi. Jadi tiba-tiba ada berita saya mau diproses hukum ini buat saya aneh aja. Seandainya mau diproses hukum tentunya kan Ibu Bupati yang punya wilayah, begitu berdirinya panggung itu sejak Sabtu, mestinya dilarang. Bahkan malamnya ada wayang golek, mestinya dilarang. Paginya ada penampilan musik, mestinya dilarang," ujar Rhoma Irama.

Menurut Rhoma Irama ini tidak adil. Pria 73 tahun itu merasa tersudut dengan kabar yang tersiar.

"Saya datang sore hari, tapi tiba-tiba kenapa saya yang jadi sasaran. Saya yang mempertanggung jawabkan ini. Ini saya rasa nggak fair ya. Saya harap juga Bupati bercanda saja. Sebab kalau memang serius, yang bertanggung jawab adalah yang menyelenggarakan pergelaran. Yang mengadakan acara itu," jelas Rhoma Irama sambil tertawa heran.




(dar/doc)

Hide Ads