Film 'Eagle Eye' membawa penampilan Shia LaBeouf sebagai 'boneka' yang dikendalikan seseorang lewat teknologi canggih. Gerak-geriknya dipantau dalam cerita film tersebut.
Malam ini, 'Eagle Eye' meramaikan Bioskop Trans TV yang tayang mulai pukul 21.30 WIB.
Ada kontroversi di balik 'Eagle Eye', film garapan D.J Caruso ini. Dalam sebuah wawancara, Shia LaBeouf disebut membocorkan program rahasia FBI yang diam-diam menyimpan privasi banyak orang lewat rekaman di telepon.
Hal ini diketahui LaBeouf lewat penuturan yang ia terima dari seorang konsultan FBI yang digaet di produksi film 'Eagle Eye'.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa satu dari lima panggilan telepon yang Anda buat dicatat, dan saya menertawakan pernyataannya tersebut. Yang terjadi, kemudian dia memutar kembali percakapan telepon yang saya lakukan dua tahun sebelumnya," kata LaBeouf saat hadir sebagai bintang tamu di acara talkshow, 'Tonight Show' tahun 2013.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kisah dalam film 'Eagle Eye' dianggap meramalkan kondisi dunia saat ini. Teknologi tak hanya lagi menjadi sarana yang membantu manusia melainkan mampu mengendalikan bahkan dari jauh.
Seorang mantan agen antiterorisme di FBI memberi tanggapan soal penuturan Shia LaBeouf. Ia menyebut hal itu hanyalah bualan.
"Aku menyukai sosok Shia, dia anak yang baik. Saya tidak ingin berbicara tentangnya tetapi yang dia katakan saat itu hanya untuk mempromosikan filmnya," ungkap sang agen bernama Thomas Knowles tersebut.
Thomas Knowles adalah agen yang digaet terlibat dalam film 'Eagle Eye' tersebut. Lebih lanjut, Knowles membantah klaim Shia LaBeouf.
Ia menyebut, dirinya tak memiliki akses untuk mengulang panggilan telepon lama seperti yang disebut LaBeouf dalam wawancara di acara talkshow Tonight Show. Knowles juga membantah dirinya terlibat secara penuh di film 'Eagle Eye' lewat kapasitasnya sebagai agen FBI.
(doc/imk)