Kecemasannya itu bersumber dari kekhawatirannya mengenai supremasi kulit putih dan neo-Nazi pasca kemenangan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat terpilih.
Lewat lagu-lagu dalam album 'Dirty Computer', Janelle Monae memang banyak berbicara mengenai rasisme dan xenophobia.
"Untuk pertama kalinya aku merasa sangat takut. Ada banyak yang terjadi di negaraku waktu itu dan aku tidak tahu apakah hal itu akan membuat mereka (pendukung Donald Trump) berani untuk melakukan sesuatu pada orang-orang sepertiku," ungkapnya dalam wawancara dengan NPR.
Janelle kemudian menjelaskan apa yang dia maksud dengan orang-orang sepertinya. "(Orang-orang) yang berbicara melawan rasisme, seksisme, xenophobia dan Islamophobia dan semua yang mereka representasikan. Aku tak tahu," ucapnya.
Meski merasakan kegelisahan terkait kondisi negaranya pasca kemenangan Trump, Janelle bersyukur hal itu tidak membuatnya menyerah. "Aku bersyukur aku tidak membiarkan itu menghentikanku," tuturnya.
(srs/imk)