.webp)
Awal mula Viviane mengetahui ada dugaan penganiayaan terhadap anaknya, J ketika ada laporan dari sekolah. Guru tempat J sekolah melaporkan ditemukan memar-memar di tubuh J.
Akan tetapi, Viviane semakin khawatir ketika sekolah mendapati keterangan yang berbeda. Ketika ditemukan memar-memar di tubuh dan wajah J, pihak sekolah mengundang Viviane, Okan Cornelius dan istri, May Lee.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika J ditanya sama guru dan ketika ibu sambungnya dan Mba Vivi sampai ke sekolah ada keterangan berbeda. Ada yang menyatakan diduga dipukul, dianiaya, diduga ya sama ibu sambungnya. Diduga ya, karena J ini tantrum," kata Ahmad Ramzy Ba'abud pengacara Viviane kepada detikcom, Selasa (12/5/2020).
Oleh karena itu pada 9 Maret 2020, Viviane memilih untuk buat laporan ke Polda Metro Jaya. Anak Viviane dan Okan Cornelius juga akan diminta untuk melakukan visum psikis.
Baca juga: Alasan Okan Cornelius Gugat Cerai May Lee |
"Karena berdasarkan berita acara pemeriksaan, J cerita bahwa dia sering dihukum, berdiri dua jam, satu jam, itu nanti ketika pemeriksaan didampingi konseling karena PPA didampingi konseling," jelasnya.
Di sekolah, Viviane juga sudah bertemu dengan Okan dan istrinya, May Lee. Mereka pun diminta keterangan terkait lebam dan memar yang dialami J.
"Di situ ketemu Mba Vivi, Mas Okan dan ibu sambungnya. Terhadap hal tersebut karena ada perbedaan penyampaian, sehingga dilakukan permintaan untuk rujukan pemeriksaan psikologis biar J menceritakan ke psikolog," tegas Ahmad Ramzy.
(pus/wes)
