Cerita Fitri Nganthi Wani Tulis Puisi di 'Jangan Mati Sebelum Berguna'

Cerita Fitri Nganthi Wani Tulis Puisi di 'Jangan Mati Sebelum Berguna'

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 06 Mei 2020 15:28 WIB
Buku Puisi Jangan Mati Sebelum Berguna
Foto: Istimewa
Jakarta -

Buku kumpulan puisi 'Jangan Mati Sebelum Berguna' resmi terbit akhir bulan Mei. Ditulis oleh putri penyair Wiji Thukul, Fitri Nganthi Wani, goresan kata-kata perempuan yang akrab disapa Wani menyapa para pembaca setianya.

Judul buku 'Jangan Mati Sebelum Berguna' merupakan kutipan penuh makna. Kata tersebut dibuat Wani ketika ia berada dalam titik terendah dalam hidupnya.

"Kutipan ini dibikin waktu di titik terendah hidupku, dan posisinya sangat berpeluang untuk melakukan hal nekat misalnya bunuh diri," tutur Wani saat Live Instagram bersama penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU), belum lama ini.

Ketika berada di titik terendah tersebut, Wani merasa sendiri dan menemukan energi Tuhan.



"Belum pernah ada orang yang bertemu Tuhan, ada semacam energi mengingatkan mau kayak gimana pun, kalau belum waktunya belum biasa. Awalnya mati rasa, kayak balik lagi ada perasaan, nangis, dan mikir kok kayaknya mau mati saja susah," terang Wani.

Buku Puisi 'Jangan Mati Sebelum Berguna'Buku Puisi 'Jangan Mati Sebelum Berguna' Foto: GPU/ Istimewa



"Timbul pikiran, niatan balik ke rumah Tuhan itu gede banget. Akhirnya ada suatu kesadaran penuh, energi lain yang bukan dari Tuhan. Bisa pulang dalam waktu dan kondisi yang disiapkan lalu muncul quote ini, 'jangan mati sebelum berguna'," sambungnya.

Dalam kumpulan buku puisi 'Jangan Mati Sebelum Berguna', Wani menerjemahkan luka, cinta, duka keluarga, dan peliknya kehidupan sebagai anak Wiji Thukul, aktivis yang sampai sekarang tak diketahui keberadaannya.

Wani sesekali menggoreskan puisi dengan bahasa manis, bahasa menggertak, memperlihatkan kegeraman, dan nada perlawan seorang perempuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(tia/nu2)

Hide Ads