Beberapa playlist baru yang ada dalam hub tersebut di antaranya Naik Daun yang memuat lagu-lagu yang sedang menjadi hits, Alunan Kesukaan yang memuat lagu-lagu yang paling banyak diputar beberapa tahun terakhir, Lagu Cengeng yang membuat lagi melankolis era 1980-an.
Ada pula Ngetren di 2010an yang memuat lagu-lagu hits era 2010-an hingga Skena Gres yang memuat lagu-lagu independen dan arus pinggir Indonesia, dan lain-lain.
"Dengan memperbaharui dan meluncurkan kembali hub Musik Indonesia, kami berharap dapat membantu semakin banyak penggemar menemukan seluruh genre, artis, dan lagu Indonesia, serta menghubungkan artis lokal dengan penggemar mereka di Indonesia dan negara lainnya," ujar Asia Team Lead Music Culture & Editorial Spotify, Boon Ken Wong, melalui siaran pers yang diterima detikHOT, Rabu (15/4/2020).
Keberagaman warna lagu menjadi salah satu kunci dari adanya Hub Musik Indonesia di Spotify. Hal itu senada dengan apa yang diungkapkan oleh penyanyi Raisa.
"Musik Indonesia kaya akan keanekaragaman dan setiap artis memiliki caranya masing-masing dalam mengekpresikannya. Dengan kata lain, akan selalu ada hal baru yang menarik untuk setiap pendengar," ungkap Raisa.
Selain sejumlah playlist baru, Spotify juga mengkategorikan playlist sesuai tema dan genre lagu serta memuat playlist lama yang sudah lebih dulu akrab dengan pengguna layanan musik tersebut.
(srs/dar)