Didi Hadju sempat mengidap kanker prostat sebelum meninggal dunia. Hal itu diutarakan oleh anaknya, Shelomita.
"Jadi papa tuh dari 2017 sudah ada cancer prostat, waktu itu stadiumnya masih 1 C, jadi kita juga tenang lah masih nggak apa-apa dia juga masih oke," kata Shelomita usai pemakaman, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Karena hal itu, Didi Hadju akhirnya melakukan pengobatan setiap tiga bulan sekali. Ia disuntik oleh sang dokter.
"Tapi memang 2019 dia jatuh. Setelah jatuh dia melemah, masuk rumah sakit, ternyata ginjalnya bermasalah. Ya mulai ke mana-mana kalau cancer," sambung Shelomita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa tindakan medis pun dilakukan. Tapi kondisi sang ayah malah semakin melemah dan akhirnya komplikasi.
"Terus udah dipasang stand buat ginjalnya supaya membantu, jatuhnya itu ternyata susah sekali diperbaiki. Jadi sampai dia lemah di tempat tidur terus, dari situ mulailah semakin melemah, fisioterapi dia kayak kesusahan tapi tetep masih bisa ngobrol. Ternyata seminggu terakhir ini ngomongnya udah susah," tutur Shelomita.
"Tapi memang cancer prostatnya udah ke tulang, katanya memang ada di sini di sini, ada di tenggorokan tempat dia bicara. Jadi kemarin pagi kita masih ketawa-ketawa video call, karena ada pandemi ini kita emang hindari ketemu papa, karena papa keadaannya lemah, kita nggak mau resiko itu, makanya kita video call," pungkas aktris 45 tahun itu.
(hnh/wes)