Sempat mengalami gejala yang mirip dengan Corona, Indadari pun dirujuk ke salah satu rumah sakit. Akan tetapi, saat di rumah sakit rujukan, Indadari justru merasa was-was.
Seperti yang awalnya diceritakan di Instagramnya, di rumah sakit pertama, Indadari dinyatakan sebagai suspect. Akhirnya dirujuk ke rumah sakit kedua untuk melakukan tes.
"Prosesnya sehari. Waktu di rumah sakit pertama langsung masuk ruang isolasi," cerita Indadari kepada detikcom, Kamis (19/3/2020).
Dalam kasus Corona ada yang dinyatakan ODP, PDP, dan suspect. Suspect Corona adalah orang yang diduga kuat terjangkit infeksi COVID-19 dengan menunjukkan gelaja-gelaja virus Corona dan pernah melakukan kontak dekat dengan pasien positif Corona.
Indadari justru was-was dan deg-degan ketika berada di rumah sakit rujukan.
"Pas di rumah sakit rujukan, masuk ke ruangan bukan isolasi, gabung gitu. Malah jadi deg-degan, akhirnya aku nggak mau nunggu di dalam. Nunggu sebentar di dalam bareng yang ter-suspect lainnya," ungkapnya.
"Ngeri juga, takut soalnya kan nggak tahu mana yang positif mana yang negatif. Dan, aku sempat sedih dan kaget di rumah sakit kok nggak dibikin sendiri-sendiri yang ter-suspect," beber Indadari.
Merasa khawatir, Indadari yang hari itu menggunakan ambulance dari Yayasan Niqab Squad lebih memilih untuk menunggu di dalam mobil tersebut. Setelah mendapatkan hasil dan dapat penjelasan dokter, Indadari langsung pulang ke rumah.
"Jadi prefer nunggu dekat ambulance. Khawatir kalau gabung. Pas hasil keluar dan dokter jelasin Alhamdulillah, langsung pulang. Nggak berani lama-lama di rumah sakit, apalagi aku autoimun," tegas Indadari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(pus/nu2)