Untuk pertama kalinya, Bestrizal Besta memajang karyanya di pameran tunggal. Ia adalah pelukis yang menggunakan medium charcoal atau arang untuk melukis.
"Keahliannya melukis dengan menggunakan arang ini menarik perhatian publik seni di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara hingga merambah publik seni di Eropa," tulis keterangan Galeri Seni Primae Noctic, Swiss, kepada detikcom.
Baca juga: Lebih Dekat dengan Sujiwo Tejo |
![]() |
Bestrizal Besta merupakan perupa kelahiran tahun 1973 dan lulus dari Sekolah Menengah Seni Rupa Padang (SMSR) pada 1993. Karya-karya pun sukses dipamerkan ke berbagai negara.
Di antaranya adalah Museo d'Arte Contemporanea, Roma, Italia, dan Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Di Galeri Seni Primae Noctis, Besta bersama Farhan Siki dan S Dwi Stya Acong pernah menggelar pameran kolektif 'Indonesian Identity' pada 2018.
Pada 2012, Galeri Seni Primae Noctis juga pernah menggandeng kurator seni Jim Supangkat. Pameran kolektif yang menampilkan karya 11 perupa asal Yogyakarta yang mengusung tema 'The Legend of Jogja'.
(tia/nu2)