Pelukis senior Srihadi Soedarsono segera menggelar pameran tunggal di Galeri Nasional Indonesia awal bulan Maret. Dari puluhan karya, ada sketsa maupun seri lukisan Borobudur yang menjadi salah satu mahakarya.
Mahakarya yang berasal dari tahun 1948 merupakan sketsa 'Borobudur'. Ia membuatnya saat berusia 17 tahun dan sudah menunjukkan ketertarikan pada nilai-nilai alam, manusia, dan budaya.
Srihadi mampu menggambarkan Borobudur dengan pendekatan lanskap melalui garis-garis yang ekspresif. Sketsa 'Borobudur' bakal dihadirkan bersamaan dengan lukisan 'Borobudur' lainnya.
Kurator pameran, Rikrik Kusmara, menuturkan seri 'Borobudur' menjadi semacam fase kontemplasi atau perenungan. Bagian itu berada di akhir eksibisi usai melihat berbagai isu maupun konteks masalah dunia.
"Setelah fase melihat realitas, bagian awal kan ada isu-isu terkini. Terakhir, Pak Srihadi mengajak kita untuk kontemplasi lagi, dengan 'Borobudur' kan sebagai simbol religi dan spiritualitas," tutur Rikrik kepada detikcom di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2020).
Selain sketsa 'Borobudur', ada lukisan seperti 'Borobudur - Moment of Contemplation', 'Borobudu - The Power of Life', 'The Mystical Borobudur', 'Borobudur-the Energy of Nature', sampai 'Borobudur Drawing'.
Srihadi mengatakan ia kerap menggambar Borobudur sampai Prambanan sebagai sebuah kegemaran. "Saya tuh sebetulnya senang menggambar skesta seperti membuat catatan, apa pun saya kembangkan mengikuti perjalanan usia. Karya saya dan kematangan usia berjalan bersama-sama," tukasnya.
Mengusung tema 'Srihadi Soedarsono - Man x Universe', ada 44 lukisan yang dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia pada 11 Maret sampai 9 April 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Intip Pameran Tunggal 30 Tahun Berkarya Sasya Tranggono"
(tia/doc)