Novel 'American Dirt' karya Jeanine Cummins menuai kontroversi di Amerika Serikat. Karya yang mengisahkan tentang cerita para migran itu dikritik oleh publik Meksiko. Apa alasannya?
'American Dirt' yang mengisahkan para migran yang melarikan diri dari kekerasan sukses menjadi 5 besar di toko buku AS. Tapi para kritikus menyebutnya sebagai 'trauma' yang mengeksploitasi rasa sakit negara lain.
Mereka menuduh novelnya penuh dengan stereotip kulit putih dan Latina. Serta mengeksploitasi pengalaman para migran dan mengemasnya sebagai 'trauma porno' yang menguntungkan bagi sejumlah pihak.
Sang novelis mengatakan alasan ia menulis cerita tersebut karena ingin mendorong diskusi tentang kebijakan imigrasi.
"Saya berharap bisa membuka pintu belakang ke percakapan yang lebih besar tentang siapa yang kita inginkan sebagai sebuah negara," tuturnya dilansir dari berbagai sumber, Senin (27/1/2020).
Bahkan ia menegaskan novelnya bakal membuka percakapan yang lebih terbuka. Kontroversi ini pun menurut seorang editor, Daniel Mendelsohn, sebagai misrepresentasi yang tidak masuk akal.
"Ceritanya penuh ofensif dan ini adalah masalah yang sangat lengket," katanya.
Sejumlah seleb Hollywood sampai penulis pun dikritik karena terlalu memuji 'American Dirt'. Mereka adalah Oprah Winfrey, Salma Hayek sampai Stephen King.
(tia/doc)