Mengenal Martha Graham, Koreografer yang Menginspirasi 'Black Swan' BTS

Jakarta - BTS baru saja mempublikasikan lagu dan MV terbarunya yang berjudul 'Black Swan'. Di awal MV, boyband asal Korea Selatan itu memberikan tribut pada koreografer dan penari Martha Graham asal AS.

Kutipan terkenal Martha Graham muncul di awal MV, "Seorang penari mati dua kali. Pertama ketika mereka berhenti menari, dan kematian pertama adalah kematian yang paling menyakitkan."

Siapakah Martha Graham?

Dia dikenal sebagai koreografer seni tari modern yang pengaruh keseniannya disandingkan dengan Igor Stravinsky terhadap musik. Pablo Picasso di bidang seni rupa hingga Frank Lloyd Wright mengenai arsitektur.

Ia dikenal mampu menciptakan gaya gerakan baru dan menampilkan kemarahan serta kegembiraan seperti yang dialami manusia. Lebih dari 70 koreografi pernah diciptakannya.

Baca juga: Ekspresi Rasa Takut BTS Lewat 'Black Swan'

Martha Graham juga penari pertama yang melakukan pertunjukan di Gedung Putih. Perempuan yang meninggal 1 April 1991 di usia 96 tahun itu juga dikenal sebagai duta besar seni tari.

Ia pernah menerima penghargaan tertinggi di Amerika Serikat yang disebut dengan Presidential Medal of Freedom. Dalam salah satu biografinya, ia mengatakan sangat mencintai dunia tari yang telah membesarkan namanya tersebut.

"Saya telah menghabiskan seluruh hidup saya untuk menari dan menjadi penari. Mengizinkan hidup menggunakan Anda dalam sebuah jalan yang menegangkan. Terkadang tidak menyenangkan. Terkadang menakutkan. Tapi hal itu tidak dapat dihindari," tulisnya.

Dari kisah hidup Martha Graham sebagai seorang penari, hal itu pula yang menginspirasi BTS membuat lagu 'Black Swan'.

Sementara itu, BTS akan merilis album pada 21 Februari 2020 bertajuk 'Map of the Soul: 7'. Sebelum album dirilis, BTS juga merilis proyek seni global bertajuk 'Connect, BTS' yang menghubungkan 5 kota dan 22 seniman untuk memperkenalkan filosofi dan imajinasi karya-karya seni mereka kepada dunia.



(tia/dal)