Kinara Darma yang merupakan hasil kolaborasi dari duo seniman visual, Yoga Prathama dan Utari Intan menceritakan mengenai napas kolaborasi dalam karyanya.
"Kita bekerja sama berdasarkan elemen apa yang diperlukan untuk hadir. Ketika saya butuh audio, bukan expert di audio atau musik, kami ajak seniman lainnya," tutur Yoga ketika diwawancarai di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kinara Darma, Padukan Kata dan Visual |
Ketika Kinara Darma berkolaborasi dengan Modulight, keduanya menggabungkan desain dan teknologi baru. Atau saat kolaborasi bersama Gema Swaratyagita sutradara 'Ngangon Kaedan: dari Ruang Rahim' di ajang Djakarta Teater Platform pada Juli 2019.
![]() |
Saat itu Kinara Darma berkolaborasi dengan perpaduan seni lintas media seperti teknologi dan performance art. Utari menuturkan sebenarnya Kinara Darma selalu membawa napas kolaborasi.
"Kita kerja sama juga dengan Elly Luthan, maestro seni tari dan juga sama seniman lainnya. Sebenarnya ketika ngobrol dengan satu seniman dan ada satu visi yang nyambung cara berpikirnya, akhirnya kolaborasilah," katanya.
"Kinara Darma tidak terkait dengan medium apapun. Saat di Museum MACAN kita juga melakukan eksperimen sosial," tukasnya.
Bagaimana cerita Kinara Darma berkarya dalam industri seni? Simak artikel berikutnya!
(tia/doc)