Ketua panitia IIBF 2019, Djadja Subagdja, menuturkan penerbit dari mancanegara yang berpartisipasi di antaranya dari China, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Inggris, dan lain-lain.
"Penerbit-penerbit besar di Indonesia juga mengikuti IIBF. Setiap tahunnya juga ada dari Badan Bahasa, Perpustakaan Nasional, penerbitan kampus, dan IKAPI setiap daerah juga ada. Kami harapkan IKAPI di setiap daerah bawa penerbit dari mereka yang tidak mampu sewa booth di IIBF," ujar Djadja, ketika mengobrol dengan detikHOT di kantor detik.com, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap penyelenggaraan IIBF juga ada IKAPI Award. Khusus tahun ini ada kategori baru yang bakal diumumkan yakni pendatang baru.
"Setiap tahun bisa kelihatan tren buku yang ada dilihat dari pemenang IKAPI Award juga. Tahun lalu kami ada Dee Lestari dengan 'Aroma Karsa', Rhenald Kasali juga kita hargai produktivitasnya," kata Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia, Rosidayati Rozalina.
Buku yang populer di masyarakat pun, lanjut Rosidayati, bisa mendatangkan tren tersendiri di industri buku.
"Memang kalau IKAPI Award ini kriterianya harus best seller, karena kan berarti diterima masyarakat. Isi cerita dan kepopuleran buku juga menjadi hal yang digarisbawahi," pungkasnya.
(tia/dal)