200 Pembicara dari 30 Negara Meriahkan Ajang UWRF 2019

200 Pembicara dari 30 Negara Meriahkan Ajang UWRF 2019

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 14 Agu 2019 12:15 WIB
Foto: Ubud Writers and Readers Festival
Jakarta - Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) kembali hadir tahun ini pada 23-27 Oktober 2019. Lebih dari 200 pembicara di 30 negara berpartisipasi memeriahkan festival penulis dan pembaca yang bergengsi di Asia tersebut.

Setelah mengumumkan 16 pembicara fi tahap awal bulan lalu, tim UWRF 2019 kini mempublikasikan daftar lengkapnya. 200 pembicara bakal hadir di 170 program yang berada di 70 titik penyelenggaraan di Ubud, Bali.

200 Pembicara dari 30 Negara Meriahkan Ajang UWRF 2019 Foto: Ubud Writers and Readers Festival
Dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, para pembicara yang hadir dimulai dari Seno Gumira Ajidarma, Azhari Aiyub yang terkenal dengan novel tebal 'Kura-kura Berjanggut'. Lalu ada Andreas Harsono, penulis 'Amba' Laksmi Pamuntjak, Yusi Avianto Pareanom, dan Maria Hartiningsih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UWRF 2019 juga menyambut penulis kumpulan puisi dan novel Faisal Oddang, yang baru saja menerbitkan novel 'Raymond Carver Terkubur Mi Instan di Iowa', penulis kumpulan puisi Theoresia Rumthe, perancang mode yang mendedikasikan dirinya untuk memajukan arah mode tekstil Indonesia dan Asia Didiet Maulana hingga seniman patung dan instalasi, sekaligus penggagas ogoh-ogoh tanpa styrofoam Marmar Herayukti.




Serta seniman pertunjukan yang dikenal secara internasional yang karyanya fokus pada aspek budaya, sosial dan politik Melati Suryodarmo. Di ranah ilustrator, UWRF kedatangan ilustrator kenamaan Tanah Air.

Ada Lala Bohang, Hezky Kurniawan, Citra Marina, Kathrin Honesta hingga Rizka Ramli pelajar asal Makassar yang menjuarai kontes komik superhero dari UNICEF.

Sutradara Garin Nugroho, Richard Oh, dan Rayya Makarim juga bakal hadir. Leila S Chudori, Putu Fajar Arcana dan pegiat sastra Eliza Vitri Handayani juga direncanakan hadir.

"Selama 16 tahun, UWRF bangga berbagi kisah-kisah ini, dan sekarang kami merasa komunitas sastra global akhirnya mengikuti langkah kami. Saya pikir sudah menjadi sebuah fakta bahwa acara yang relatif kecil dan intim di Indonesia, yang diprakarsai oleh sebuah yayasan nirlaba, sekarang berada di antara festival sastra terbaik dunia. Hal ini benar-benar luar biasa," ungkap Direktur UWRF, Janet DeNeefe.




(tia/dar)

Hide Ads