Merayakan tahun ke-16 sebagai festival sastra terkemuka, UWRF mengumumkan nama Seno Gumira Ajidarma di line up utama. Penulis yang terkenal dengan karya mutakhir 'Obrolan Sukab' itu akan berdampingan dengan sastrawan Aceh Azhari Aiyub.
Iksaka Banu seorang komikus yang mengulik masa lalu kolonial Indonesia untuk menenun kisah yang begitu memukau juga hadir. Novelis Laksmi Pamuntjak, penulis skenario Rayya Makarim hingga penyair Nirwan Dewanto juga dikabarkan hadir di UWRF 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberagaman UWRF juga diramaikan dengan kehadiran Andreas Harsono hingga seniman visual yang terkenal lewat buku 'The Book of Siblings, Lala Bohang. Selain 8 pembicara Tanah Air, UWRF juga memoboyong jurnalis Behrouz Boochani, penulis Cina-Amerika yang terkenal lewat karya 'Sour Heart' Jenny Zhang, dan penulis Parag Khanna.
![]() |
Selain itu ada juga novelis Wiradjuri Tara June Winch yang berkisah tentang upaya merebut kembali bahasa, pribumi, cerita, dan identitas. Penulis asal Zimbabwe-Amerika Novuyo Rosa Tshuma juga bakal hadir.
Pembaca acara podcast paling populer Richard Fidler juga akan bergabung dengan Susan Orlean. Penulis makanan Inggris yang paling dicintai Yotam Ottolenghi juga bakal hadir.
Founder dan Director UWRF, Janet DeNeefe menuturkan keberagaman budaya dan seni selalu menjadi tema utama dari UWRF. "Pembicara internasional dan nasional yang kami umumkan pada putaran pertama membuktikan hal tersebut," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima detikHOT.
"Dari Aceh sampai ke Zimbabwe, festival tahun ini menyatukan suara-suara hebat, gagasan-gagasan kreatif dan pemikir berani dari seluruh negeri dan dunia," tukasnya.
UWRF ke-16 berlangsung pada 23-27 Oktober 2019. Berpusat di tiga lokasi utama yaitu Taman Baca Jalan Raya Sanggingan Ubud, Indus Restaurant, dan Neka Art Museum, festival ini selalu dinantikan oleh pencinta sastra dan budaya.
(tia/doc)