Ke-5 nama tersebut yakni Chandra Bientang dari D.K.I Jakarta, Ilhamdi Putra dari Padang, Sumatera Barat, Heru Sang Amurwabumi dari Nganjuk, Jawa Timur, Lita Lestianti dari Malang, Jawa Timur, dan Nurillah Achmad dari Jember, Jawa Timur.
Mereka dipilih oleh Dewan Kurator UWRF 2019 yakni Leila S.Chudori, Putu Fajar Arcana, dan Warih Wisatsana. Salah satu tim dewan juri, Putu Fajar Arcana, menuturkan karya kelima penulis mampu memberikan 'pencerahan' agar para pembacanya mengutamakan penyelesaian dengan akal sehat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara istimewa, kelima karya terpilih hampir selalu berangkat problematika sosial-kultural yang terdapat di sekeliling mereka. Oleh sebab itu, nuansa lokalitasnya begitu menonjol," ujar Putu Fajar Arcana dalam keterangan yang diterima, Selasa (25/6/2019).
Leila S Chudori pun menambahkan karya yang terpilih tahun ini membuat lekukan pada plot sampai menimbulkan kejutan.
"Membuat daya kejut pada cerita drama sebetulnya sangat sulit karena akan cenderung menjadi melodramatik atau akhir yang dipaksakan. Tapi para penulis ini berhasil menghadirkannya dengan cara alamiah dan cerdas," kata Leila S Chudori.
Nantinya kelima penulis yang terpilih akan ikut menghadiri panel-panel diskusi di UWRF 2019. Serta karya mereka bakal diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan dibukukan dalam buku antologi dwi bahasa bersama penulis kenamaan lainnya.