Karma Jadi Tema Ubud Writers and Readers Festival 2019

Karma Jadi Tema Ubud Writers and Readers Festival 2019

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 05 Mar 2019 12:50 WIB
Karma Jadi Tema Ubud Writers and Readers Festival 2019 Foto: UWRF/ Istimewa
Jakarta - Setelah tema 'Jagadhita' diusung tahun lalu, Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) mengumumkan tema tahun ini. Digelar pada 23-27 Oktober, UWRF ke-16 bakal mengeksplorasi tema Karma.

Seperti tema festival di tahun-tahun sebelumnya, karma terinspirasi dari filosofi Hindu. Bagi masyarakat dunia, karma berarti hukum sebab akibat.

Namun bagi masyarakat Hindu Bali, 'Karma Phala' merupakan konsep spiritual yang menyatakan setiap tindakan akan memicu konsekuensi yang setara. Orang Hindu Bali biasa menyebutnya dengan istilah 'Karma Phala nak cicih' atau artinya 'pasti, tidak terhindarkan, dan cepat'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendiri dan Director UWRF, Janet DeNeefe menuturkan tindakan dalam kehidupan mereka sebelumnya akan mempengaruhi masa kini. "Perbuatan yang dilakukan di masa kini akan mempengaruhi masa depan mereka. Orang Hindu Bali menyadari nasib ada di tangan mereka sendiri," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Selasa (5/3/2019).



Nantinya di UWRF ke-16 akan ada puluhan narasumber penulis, cendekiawan hingga penulis emerging yang menyemarakkan festival. Bersamaan dengan pengumuman tema, UWRF juga meluncurkan karya seni yang diciptakan seniman visual komunitas Samuel Indratma.

Dia dikenal sebagai pendiri kolektif Apotik Komik dari Yogyakarta. "Selain menerjemahkan semangat Ubud Writers & Readers Festival, saya juga mencoba menerjemahkan seperti apa karma itu sendiri. Apakah manusia mengubah wajah mereka? Apakah manusia mengubah bentuk mereka? Inilah mengapa saya memilih simbol topeng. Saya membayangkan karma sebagai siklus manusia yang terus berputar, kemudian kembali lagi," pungkasnya.

Ubud Writers and Readers Festival pertama kali diselenggarakan pada 2004. Kini UWRF menjadi salah satu festival sastra terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh yayasan nirlaba Mudra Swari Saraswati yang didirikan oleh Co-Founder, Janet DeNeefe.

(tia/nu2)

Hide Ads