"(Takut miskin) banget. Ternyata ini kuncian bisa hidup tenang. Kita salat, shaum Senin Kamis, tapi batin nggak tenang, ternyata itu tadi masih ada angsuran dana. Pas semuanya (lepas) bisa menikmati yang ada dan melepaskan itu," tegas Jhody 'Super Bejo' saat ngobrol dengan detikHOT secara eksklusif di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Bicara soal kemiskinan untuk yang baru hijrah, memang tak mudah menurut Jhody. Ia pun merasa sempat terpuruk dan sedih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jhody pun tak sampai hati ketika anak-anaknya ingin membeli sesuatu. Meski anak pertamanya sudah bisa menangani semua, tapi sebagai seorang ayah, Jhody tetap berpikir untuk membahagiakan anak-anaknya.
Dia pun tak ingin selalu bergantung pada anak. Masih ada rasa tanggung jawab yang ingin dia penuhi.
"Sebagai bapak nggak enak juga kalau anak lagi, anak lagi. Gimana supaya enak? Jadi harus ikhlaskan semua milik Allah, nggak takut miskin, sudah. Masa yang paling berat adalah masalah ekonomi. Tapi setelah dilewati semua insyaallah yang lainnya jadi kecil," cerita Jhody mengisahkan yang dia alami.
"Yang menguatkan saya sampai seperti ini pasti istri. Dia sering ngebawelin udahlah semua punya Allah, jalani aja, nikmati saja, nggak usah, qadarullah nanti kita juga punya," ujar Jhody 'Super Bejo'.
(pus/nu2)