Para pemain 'Ghost Writer' pun sangat antusias dengan persaingan di antara film Indonesia lain. Mereka merasa ada sesuatu yang tak dimiliki dari film lainnya.
"Genre horor marak di Indonesia tapi di sini Bene berikan napas baru genre horor komedi. Jadi ini bisa ditonton sama siapa pun apakah sama kekasih, keluarga, teman, semua bisa nonton. Apakah Anda kuntilanak bisa nonton, apakah anda single juga bisa nonton, apakah Anda orang Betawi juga bisa," ujar Ge Pamungkas saat promo filmnya di Bekasi, Sabtu (8/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Ge, Deva Mahenra sebagai pemain juga menilai 'Ghost Writer' merupakan villain yang pas di antara film-film yang tayang di momen liburan ini. Namun dia tetap mendukung perfilman Indonesia lain selama ada di bioskop.
"Melihat film-film Indonesia lain kita bisa jadi villain ya. Justru dengan banyaknya pilihan dan 'Ghost Writer' mendapatkan tempat di penonton Indonesia kita justru senang. Karena kita tidak beranggapan film Indonesia lain saingan. Justru selama itu film Indonesia ya mari kita ramaikan bioskop," tuturnya.
Soal kritik, Bene Dion menampung segala opini yang masuk terhadap film pertamanya. Baginya, selera orang menyukai film memang berbeda-beda.
"Ya namanya film pasti ada yang terpuaskan dan nggak. Selera kan beda-beda. Opininya beda-beda. Tapi ya pasti ada beberapa satu, dua nggak penuhi ekspektasi. Tapi alhamdulillah mayoritas senang sih," katanya.
'Ghost Writer' masih tayang di bioskop Tanah Air.