1. Diangkat dari novel
'Si Doel' bukan semata-mata kisah fiksi ciptaan Rano Karno yang ia bawa ke televisi hingga kini menjadi film. Rano Karno terinspirasi sejak lama dari kisah anak Betawi ini sejak membaca novel aslinya berjudul 'Si Doel Anak Betawi'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Sempat ditolak tayang di TV
Rano Karno membawa kisah 'Si Doel' ke televisi di era 1992. Akan tetapi, ada proses tak mudah yang ia lalui hingga akhirnya kisah ini menjadi favorit.
"Dulu saya bolak-balik ditolak banyak stasiun TV nawarin cerita 'Si Doel' ini untuk tayang. Bahkan pihak RCTI sempat menolak berkali-kali. Saya rasa, akhirnya 'Si Doel' bisa tayang di TV itu karena stasiun TV itu kasihan sama saya," ungkap Rano Karno seraya tertawa menceritakan pengalamannya.
3. Mandra jadi satu-satunya karakter yang namanya tak diganti
Dalam cerita 'Si Doel' kita melihat Mandra sebagai sosok yang mencairkan suasana dengan tingkahnya yang memancing tawa. Diungkapkan Rano Karno, Mandra menjadi satu-satunya pemain yang namanya tak diganti beda dengan pemeran lain.
4. Hanya Rano Karno yang tahu jalan cerita 'Si Doel' sepenuhnya
Hal ini diungkapkan Maudy Koesnaedi. Ia mengatakan kerap diminta beradegan di luar skenario.
"Bang Rano emang suka gitu. Saya sering tiba-tiba diminta ganti baju terus ambil posisi seperti yang diminta Bang Rano. Seringnya diam tanpa bicara, kadang saya bingung itu buat adegna yang mana," ungkap Maudy belum lama ini.
5. 'Si Doel' akan dibuat trilogi
Trilogi menjadi hal yang ditetapkan Rano Karno untuk cerita 'Si Doel' ini di layar lebar. Sebab, Rano punya pemikiran tak cukup menyimpulkan jalan cerita kisah cinta segitiga DOel-Sarah-Zaenab hanya dalam satu film.
"Ini jadi bagian dari edukasi buat penonton. Menemukan akhir kisah untuk Si Doel nggak cukup hanya satu film saja.