Selain perdebatan antara kubu 01-02 di momen Pilpres 17 April lalu, 'Sexy Killers' mencuri perhatian dengan kehadirannya sebagai sebuah film dokumenter. Dokumenter yang dirilis di YouTube sekitar empat hari sebelum pencoblosan itu membuka pandangan lain tentang isu perpolitikan yang sedang hangat kala itu.
Menyoroti tentang usaha tambang batu bara, 'Sexy Killers' perlahan membuka satu demi satu sosok-sosok penting di negara ini yang disebut berada di balik usaha tambang tersebut.
Dirilisnya 'Sexy Killers' di masa tenang momen Pilpres dan pemilu itu diungkapkan sang sutradara adalah kesengajaan.
"Saya ingin film ini menjadi perdebatan utama politik," ujar Dandhy Laksono sang sutradara saat ditemui dalam 'Diskusi Publik: Menggugat Sexy Killers bersama Dandhy Laksono di Visinema Campus, Cilandak, Jakarta Selatan, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat film garapannya, Dandhy berharap publik terlibat dalam perdebatan yang lebih penting ketimbang meributkan isu-isu liar yang berseliweran saat momen pilpres dan pemilu.
Tonton video 'Bongkar Rahasia di Balik Film Viral 'Sexy Killers'':
"Saya merasa ingin membuat film yang tidak diganggu durasi, yang tidak diganggu sponsorship, tidak diganggu titipan iklan dan tidak diganggu rating dan share. Saya ingin ini saya syuting apa sih, jadi saya harus nabung karena ego itu mahal. Lu kalau mau songong, lu harus independent. Lu kalau independent, lu harus nabung. Thats the moral," tukas Dandhy.