'Game of Thrones' Season 8 Episode 2: Ketika Maut Sudah Dekat

'Game of Thrones' Season 8 Episode 2: Ketika Maut Sudah Dekat

Candra Aditya - detikHot
Senin, 22 Apr 2019 16:06 WIB
Foto: Courtesy of HBO
Jakarta -

Perhatian: Spoiler
Disutradarai oleh David Nutter dan ditulis oleh Bryan Cogman, episode kedua musim terakhir 'Game of Thrones' berfungsi sebagai pemanasan sebelum perang (kemungkinan gila-gilaan) yang akan terjadi di empat episode berikutnya. Episode ini dibuka dengan "sidang" Jamie Lannister di hadapan Daenerys, Sansa Stark dan Jon Snow setelah kedatangannya di Winterfell.

Sementara Daenerys masih dendam dengan Jamie karena dialah yang membunuh ayahnya, Sansa memilih untuk mengampuni Jamie karena Brienne of Tarth memberikan testimoni yang meyakinkan. Dan karena Sansa punya hutang budi kepada Brienne of Tarth, Sansa tak ada pilihan lain selain ikut dengan keputusan Brienne of Tarth. Jon Snow? Tambahan orang untuk melawan Night King adalah ide yang bagus. Dengan jawaban ini, Daenerys pun jadi agak kesal.

Selain menyetting untuk peperangan yang akan terjadi, episode kali ini juga masih bertemakan reuni. Setelah menyelamatkan Yara Greyjoy, Theon Greyjoy langsung mengatakan kesertaannya untuk membela Winterfell. Sansa Stark trenyuh mendengar ini. Sampainya Tormund dan Beric di Winterfell juga menandakan bahwa tim sudah siap dan mereka harus sudah siap sedia untuk melawan white walker.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Winterfell
Episode ini begitu fokus untuk men-set-up peperangan yang akan terjadi sehingga setting ceritanya hanya berlangsung selama semalam saja di Winterfell. Keputusan pembuat 'Game of Thrones' untuk tidak membawa penonton ke luar Winterfell membuat episode ini menjadi menegangkan sekaligus bittersweet karena melihat momen-momen gemas dan hangat yang ada di dalamnya sepertinya mengindikasikan akan ada banyak karakter yang mati di episode yang akan datang.

Jon Snow
Jon Snow menghindari Daenerys semenjak Sam mengatakan yang sejujurnya. Bahwa dia adalah Targaryen dan ahli waris Iron Throne. Begitu mudah untuk melupakan hatinya yang patah hati ketika dia punya masalah yang lebih besar di depannya. Terutama ketika teman-teman Night Watch dan wildlings lamanya datang dan mengatakan bahwa besok pagi sepertinya white walker sudah sampai di pagar Winterfell.

Jon Snow yang sudah melalui begitu banyak hal langsung rapat bersama orang-orang penting untuk mengatur strategi bagaimana cara untuk melawan white walker. Dan kali ini Jon Snow tahu bahwa mereka kekurangan pasukan. Ketika Tormund mengatakan bahwa, "Kita akan mati. Tapi setidaknya kita akan mati bersama-sama," mereka semua tahu bahwa ini adalah kebenaran yang sungguh hakiki.

Episode ini diakhiri dengan Jon Snow bertemu dengan Daenerys dan dia mengatakan yang sesungguhnya siapa dia sebenarnya.

Daenerys Targaryen
Daenerys bertemu dengan begitu banyak pertanyaan dan pernyataan yang membuat perasaannya campur aduk dalam episode ini. Pertama, dia bertemu dengan pembunuh ayahnya dan kenyataan bahwa Cersei berbohong untuk ikut berperang.

Tentu saja dia marah kepada Tyrion Lannister dan mengancam untuk memecatnya. Kedua, dia bertemu dengan Sansa Stark dan mencoba untuk mengubur semua perasaan jelek yang mereka tunjukkan ketika mereka pertama kali bertemu. Ternyata Jon Snow adalah topik yang bagus untuk membuat mereka menjadi sisters. Lalu kemudian Sansa bertanya, jika semua ini berakhir dan Daenerys akhirnya duduk di Iron Throne, apa yang terjadi dengan Winterfell?

Dan tentu saja pernyataan terakhir dari Jon Snow. Jon Snow mungkin satu-satunya pria yang membuatnya jatuh hati tidak karuan. Dia mengisi kekosongan hatinya setelah terluka pasca kematian Khal Drogo. Tentu saja ketika Jon Snow bersikap dingin kepadanya sepanjang episode, Daenerys merasa perlu mendatangi Jon Snow dan mengkonfirmasi apa yang sebenarnya terjadi.


Jon Snow kemudian memberi tahu identitas aslinya. Dan disinilah kita bisa melihat harapan di mata Daenerys sirna ketika Jon Snow berkata, "Nama asliku adalah Aegon Targaryen."
Melihat perjuangan Daenerys yang begitu berliku-liku untuk mendapatkan Iron Throne, sungguh sedih melihat dia bertanya, "Kalau ini memang benar, ini berarti kamu adalah anak laki-laki Targaryen terakhir." Karena dari kalimat itu, kita tahu bahwa sengoyo apapun Daenerys berjuang, Iron Throne itu milik Jon Snow.

Tyrion Lannister
Setelah berperan menjadi observer di episode sebelumnya, Tyrion kali ini mendapatkan spotlight yang lebih besar. Bahkan mungkin dia adalah karakter yang screen timenya paling banyak.
Seperti halnya Daenerys, Tyrion mengalami banyak hal pada episode dua ini. Dia menghadapi kekecewaan yang amat besar karena dia percaya pada kata-kata Cersei soal berperang bersama-sama.

Kemudian dia mendapatkan ancaman dari Daenerys soal posisinya sebagai Hand of the Queen. Setelah itu dia reuni bersama Jamie dan kontemplasi tentang hidup mereka. Bagaimana mereka bisa sampai di poin ini dan bahwa maut segera tiba. Dari pembicaraan mereka, kita bisa melihat bahwa sejahat apapun Cersei, mereka berdua masih sayang kepada saudara mereka.

Setelah ikut strategi perang bersama Jon Snow dan kawan-kawan (dan dipaksa untuk anteng dan tidak ikut perang oleh Daenerys), Tyrion akhirnya duduk face to face dengan Bran dan keduanya bercengkerama panjang soal bagaimana Bran bisa menjadi Three-Eyed Raven.

Episode kedua ini adalah salah satu episode 'Game of Thrones' yang light karena ada begitu banyak humor yang muncul. Momen ini akan menjadi bittersweet ketika kita akhirnya tahu siapa-siapa yang akan tewas di episode-episode berikutnya. Karena dalam episode ini kita menyaksikan hal yang jarang terjadi di semesta 'Game of Thrones': Tyrion, Brienne of Tarth, Ser Davos, Jamie, Podrick dan Tormund duduk bersama di depan api unggun dengan anggur di tangan dan saling bercerita soal masa-masa menyenangkan mereka. Tidak ada agenda, tidak ada ketegangan, yang ada hanyalah sekumpulan orang yang duduk bersama, siap untuk berperang.

Jamie Lannister
Jamie sama sekali tidak menyangka bahwa Brienne of Tarth akan membelanya di hadapan Daenerys, Jon Snow dan Sansa. Hal yang akhirnya pertama ia ucapkan ketika ia bertemu dengan Brienne of Tarth di lapangan. "Aku tidak seperti yang dulu," katanya.

Hal mengejutkan yang juga terjadi dalam episode ini adalah ketika Jamie menyadari bahwa Bran sama sekali tidak berniat untuk membocorkan fakta bahwa ia yang bertanggung jawab yang membuat Bran lumpuh ke saudara-saudaranya. Saking tidak tahannya, Jamie sampai bertanya, "Kau tidak marah kepadaku?" Yang kemudian dijawab Bran dengan, "Aku tidak marah kepada siapapun."

Tapi tentu saja highlight Jamie dalam episode ini adalah ketika dia melantik Brienne of Tarth sebagai knight ketika dia berkumpul bersama yang lainnya. Sebuah momen yang sungguh mengharukan. Apalagi ketika kita semua tahu bahwa white walker semakin dekat.


Arya Stark
Sungguh menyenangkan melihat pembuat 'Game of Thrones' memutuskan untuk memberikan sedikit kebahagiaan dalam kehidupan percintaan Arya. Arya adalah sosok yang tangguh. Dia adalah jenis orang yang tahu apa yang dia mau dan berusaha keras untuk mendapatkan apa pun yang dia mau. Sesulit apapun rintangannya. Itulah sebabnya reuninya dengan Gendry menjadi salah satu highlight episode sebelumnya.

Dalam episode ini kita melihat Arya menanyakan apakah senjata request-annya sudah jadi. Dan ketika Gendry memberikan senjata permintaan Arya, kita akan tahu betapa bad-ass Arya nanti saat menggunakannya.

Momen terkocak dalam episode ini adalah ketika Arya bertemu dengan The Hound dan Beric dan mereka bercengkerama. Yang kemudian diikuti dengan salah satu adegan paling sweet dalam sejarah Game of Thrones yaitu ketika Arya menemui Gendry dan akhirnya mereka berhubungan badan untuk pertama kalinya.
Tapi, tentu saja ini 'Game of Thrones'. Momen manis biasanya tidak berlangsung lama.

BEST PLAYER OF THE WEEK: Tyrion Lannister
WORST PLAYER OF THE WEEK: Tidak ada (karena episode ini sweet banget)
THE SWEETEST MOMENT OF THE WEEK: Arya Stark dan Gendry
RUNNER UP THE SWEETEST MOMENT OF THE WEEK: Jamie Lannister dan Brienne of Tarth
THE FUNNIEST MOMENT OF THE WEEK: Tormund menceritakan asal usulnya
RUNNER UP THE FUNNIEST MOMENT OF THE WEEK: Reuni Arya, The Hound dan Beric
THE SADDEST MOMENT OF THE WEEK: Daenerys tahu siapa Jon sesungguhnya

(doc/doc)

Hide Ads