Situasi Politik Tahun ini yang 'Diramalkan' dalam 3 Lagu Nasida Ria

Situasi Politik Tahun ini yang 'Diramalkan' dalam 3 Lagu Nasida Ria

Angling Adhitya Purbaya - detikHot
Minggu, 07 Apr 2019 17:24 WIB
Semarang - Grup qasidah legendaris, Nasida Ria terkenal dengan lagunya yang futuristik bahkan seperti meramal kondisi negara saat ini. Setidaknya ada 3 lagu yang menggambarkan situasi politik saat ini.

Pengelola Grup Nasida Ria, Choliq Zain menuturkan 3 lagu itu adalah 'Kerukunan Beragama' yang keluar tahun 1980-an ciptaan Asmin Cayder. Kemudian ada 'Agama Bukan Baju' yang rilis tahun 2000-an ciptaan Masbul dan terakhir. Terakhir adalah 'Racun Transparan' yang merupakan lagu terbaru yang rilis tahun 2018 dan merupakan peninggalan terakhir KH Ahmad Buchori Masruri sebelum meninggal.

"Di lagu 'Agama Bukan baju' disebut agama digunakan untuk mencari dukungan. Lagu ini paling pas," kata Choliq saat ditemui di warung Soto Nasida Ria di depan RS Tugurejo Semarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kutipan lirik lagu tersebut adalah, "Agama bukan seperti baju yang dipakai bila perlu. Perlunya mencari dukungan. Agama bukan seperti baju yang dipakai bila perlu. Perlunya mencari jabatan. Kalau agama untuk mencari dukungan, Allah akan murka, orang akan menghinakan. Kalau agama untuk mencari jabatan, Allah akan murka, orang akan melecehkan. Agama itu pedoman kehidupan untuk meraih kemuliaan".



"Lagunya memang tidak gamblang menyebutkan Pilpres atau Pileg. Karena dalam pemilihan RT dan RW pun mungkin juga seperti itu. Tapi dulu itu tidak begitu (menggunakan isu agama). Tahun ini kok begini banget ya," ujarnya.

Isu agama yang dibawa dalam perjalanan Pemilu 2019 menurut Choliq memang memprihatinkan dan itu terjadi di semua kubu tidak hanya salah satu. Dalam lagu "Kerukunan Beragama" pun sebenarnya bisa untuk menyindir kondisi dimana ada isu membenturkan antara NU dan khilafah.

"Sekarang ini ada isu dibenturkan NU dan khilafah. Yang adu domba itu orang-orang politik juga," pungkasnya.

Untuk lagu 'Racun Transparan', lanjut Choliq, menggambarkan perkembangan teknologi yang makin canggih dan bisa berpengaruh baik serta buruk. Liriknya juga mengarah pada banyaknya hoax tersebar lewat kemajuan teknologi dan kita harus melindungi anak cucu dari pengaruh buruk racun transparan.

"Teknologi itu dari dulu bersifat positif dan negatif. Lagu itu sudah dibuat lama, mungkin ke depan lebih 'ngeri' lagi. Contoh menyebar hoax, dengan kemajuan teknologi misal video suara bisa diganti, itu racun transparan," jelasnya.



Choliq mengakui situasi politik saat ini cukup panas dengan isu agama yang dibawa. Namun Nasida Ria yang juga membawakan isu 'Perdamaian' tetap adem karena 12 personelnya tidak terlalu membahas politik. Meski situasinya panas, Nasida Ria tetap berharap agar warga tidak golput dan pilih sesuai isi hati masing-masing.

"Jangan golput, siapapun yang dipilih, pilih sesuai hati nurani," ujarnya. Lalu bagaimana sikap Nasida Ria dalam Pemilu kali ini?

Choliq pun dengan tegas menjawab kalau mereka netral. Perbedaan ada dalam tim namun itu tidak masalah. Bahkan jika ada order manggung dari pihak manapun mereka siap dengan posisi profesional, hanya sebagai pengisi acara.

"Alhamdulillah, tahun ini malah tidak ada yang order untuk acara politik. Kalau ada pun tidak masalah, hanya sebagai pengisi acara, bukan jurkam," tandas Choliq.


Pada Pemilu tahun-tahun sebelumnya Nasida Ria kerap tampil di acara politik dan dari kubu manapun. Tapi menurut Choliq di masa politik yang cukup panas kali ini ia bersyukur belum dapat order.

"Ya bersyukur karena kan daripada gimana-gimana. Sini teman sana teman," katanya.

Untuk diketahui, Nasida Ria merupakan legenda yang masih eksis sejak berdirinya yaitu tahun 1975 hingga saat ini. Sebanyak 35 album sudah dirilis dan personelnya pun sudah terdiri dari 3 generasi. Lagu yang paling terkenal yaitu "Perdamaian" yang sempat diaransemen ulang oleh band Gigi dan "Kota Santri" yang pernah dibawakan "Anang-Krisdayanti".

Lirik yang dibawakan Nasida Ria selalu lugas. Beberapa lagu bahkan seperti ramalan karena akan sesuai dengan kondisi beberapa tahun bahkan puluhan tahun sejak lagu diciptakan.

"Ya lagu Nasida Ria memang 'futuristik'. Bisa juga diterapkan ke personal," ujar Cholil.


(alg/tia)

Hide Ads