Presiden Direktur Ciputra Artpreneur Rina Ciputra Satrawinata menuturkan perkenalannya dengan Restu Imansari Kusumaningrum di Venice Art Biennale membawanya pada pembahasan tentang 'I La Galigo'.
"Ternyata Bu Restu yang mengurusi 'I La Galigo'. Waktu di Taman Mini 2005 saya tidak melihat dan saat itu rencana Ciputra Artpreneur akan dibangun sudah ada," katanya saat jumpa pers, Kamis (21/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan yang semakin intens sampai tiga tahun lalu, Rina menanyakan keberadaan dari kostum-kostum 'I La Galigo'. Saat itu kostum disimpan di Milan, Italia.
"Properti juga masih lengkap dan saat itu lagi diupayakan dikirim ke Jakarta. Beberapa kali perbincangan gimana kalau dibawa ke Jakarta. Teater saya sudah hampir rampung," tutur Rina.
Ketika 'I La Galigo' dipentaskan di Bali saat pembukaan Annual Meetings IMF-World Bank Group 2018, Rina turut menyambut gembira. Ia pun mengakui 'I La Galigo' sebagai pementasan yang megah sekaligus modern.
"Didukung manajemen yang baik, digital yang baik, dan sistem yang baik. Waktu saya bertemu lagi Bu Restu, ini harus dibawa ke Jakarta," lanjutnya.
"Kerja sama ini betul-betul hasil kerja dari Pak Tanri Abeng juga. Ini adalah cerita yang mungkin nggak banyak orang tahu dan 'I La Galigo' adalah produksi kelas dunia," tukas Rina.
'I La Galigo' bakal dipentaskan pasa 4-7 Juli 2019 di Ciputra Artpreneur Theater. Tiketnya dibanderol seharga Rp 475 ribu hingga Rp 1.850.000.
(tia/dal)