'I La Galigo' merupakan pementasan yang disutradarai Robert Wilson yang naskahnya diadaptasi dari 'Sureq Galigo'. Kitab atau buku ini mengisahkan mitos penciptaan suku Bugis yang terdokumentasi lewat tradisi lisan dalam bentuk syair di abad 13 dan 15 itu ditulis dalam huruf Bugis kuno.
Produser 'I La Galigo' dari Yayasan Bali Purnanti Restu Imansari Kusumaningrum menuturkan akhirnya setelah 20 tahun pertunjukan 'I La Galigo' bisa kembali ke Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'I La Galigo' memulai pentas perdananya di Esplanade Theaters on the Bay Singapura di 2003. Lakon ini dipentaskan keliling di berbagai kota di penjuru dunia.
Di antaranya Lincoln Center Festival New York, Het Muziektheater Amsterdam, Forum Universal de les Cultures Barcelona, Les Nuits de Fourviere Rhone Prancis, Ravenna Festival Italia, Metropolitan Hall for Taipei Arts Festival Taipei, Melbourne International Arts Festival, Teatro Arcimboldi Milan, lalu pulang kampung ke Makassar.
Bahkan 'I La Galigo menjadi pementasan khusus kelas dunia saat pembukaan Annual Meetings IMF-World Bank Group 2018 di Bali. Media sekelas The New York Times pun menyebutnya sebagai 'stunningly beautiful music-theater work' ketika membuka Festival Lincoln Center 2005 silam.
"Semua tur keliling itu kami lalui bersama Robert Wilson dan dramaturgi Rhoda Grauer. Ini adalah kekayaan bangsa yang kini dilanjutkan ke generasi muda, sekarang tim 'I La Galigo' masuk di generasi kedua. Dari 15 orang bertahan ke 13 orang," lanjut Restu.
![]() |
Presiden Direktur Ciputra Artpreneur, Rina Ciputra Sastrawinata, mengatakan pementasan 'I La Galigo' yang digelar di tempatnya bermula dari obrolan 3 tahun lalu.
"Saya sempat nanya apa kostum ' I La Galigo' masih ada, masih komplit tapi di Milan katanya. Beberapa kali pembicaraan gimana kalau pentas di Jakarta lagi, teater saya sudah hampir rampung. Saya membutuhkan cerita yang menarik dan produksi kelas dunia. Saya mengakui pertunjukan ini memang megah, kelas dunia, dan begitu banyak keahlian dari segi modern," tukas Rina.
Pentas kelas dunia 'I La Galigo' berlangsung di Ciputra Artpreneur Theater pasa 4-7 Juli 2019. Tiket sudah bisa dibeli mulai 21 Maret 2019 dengan banderol mulai Rp 475 ribu hingga Rp 1.850.000.
(tia/nkn)