Bulan ini, Museum MACAN mempersembahkan pameran karya-karya Jeihan Sukmantoro berjudul 'Jeihan: Hari-hari di Cicadas'. Pameran historis yang intim dari perupa sekaligus penyair yang berpengaruh di perkembangan seni modern Indonesia.
Eksibisi ini menawarkan perspektif baru tentang era penting dalam kekaryaan Jeihan mulai 1960an hingga 1980an ketika ia tinggal di Cicadas. Jeihan dikenal sebagai pelukis ekspresionis dan figuratif sejak tahun 1960.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di pameran ini bakal ada lukisan potret sang perupa, anggota keluarga, dan tetangga-tetangga Jeihan. Kala itu rumah Jeihan adalah salah satu yang pertama memiliki televisi di kawasan tersebut.
![]() |
Pada April, Museum MACAN mempersembahkan 'Matter and Place' yang menampilkan 6 karya dan instalasi dari perupa Indonesia dan mancanegara. Salah satunya instalasi 'Elevation' karya Andra Matin yang mendapat penghargaan perdana di Venice Architecture Biennale 2018.
Pada 1 Mei - 21 Juni 2019, Museum MACAN menampilkan pameran survei berskala besar karya 10 perupa Indonesia. Mereka adalah Mella Jaarsma, I GAK Murniasih, Nyoman Masriadi, FX Harsono, Tisna Sanjaya, Agus Suwage, Heri Dono, Krisna Murti, S. Teddy D., dan Taring Padi.
Pameran 'Dunia dalam Berita' menampilkan telaah atas dua perubahan penting dalam perkembangan seni kontemporer Indonesia. Di akhir 2019, Museum MACAN menampilkan pameran retrospektif solo Xu Bing yang berjudul 'Xu Bing: Thought and Method'.
Pameran ini dihadirkan dalam kerja sama dengan UCCA Center for Contemporary Art, dan pertama kali ditampilkan di Beijing, Tiongkok pada 2018. Karya instalasi dari berbagai fase dalam karya Xu Bing ditampilkan di pameran ini.
"Program kami akan menampilkan sebuah pameran historis yang berfokus pada salah seorang perupa modern penting di Indonesia. Ada juga pameran besar yang membahas pergeseran estetika seni yang terlihat dalam praktik karya beberapa perupa Indonesia berpengaruh pada era sebelum dan setelah Reformasi," ujar Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto dalam keterangan yang diterima detikHOT.
"Dan sebuah pameran retrospektif Xu Bing seorang peupa kontemporer asal Tiongkok yang diakui secara global. Kami tidak sabar untuk memberikan kesempatan pada audiens Indonesia," tukas Aaron Seeto.
(tia/nkn)