Jadi Market Focus Country di LBF 2019, Industri Kreatif RI Makin Dilirik

Laporan dari Inggris

Jadi Market Focus Country di LBF 2019, Industri Kreatif RI Makin Dilirik

Ken Yunita - detikHot
Kamis, 14 Mar 2019 10:19 WIB
Foto: Ken Yunita/ detikHOT
London - Posisi Indonesia sebagai Market Focus Country di London Book Fair 2019 sepertinya cukup menguntungkan. Tak cuma untuk dunia penerbitan, gelaran pameran tahunan ini juga membuka peluang untuk industri kreatif lain seperti kuliner, fashion, film, dan games.

Dari catatan yang terkumpul, di hari pertama LBF 2019, Selasa (12/3/2019) setidaknya sudah dua nota kesepahaman yang terjadi. Kerja sama pertama terjadi antara film animasi November 10th (Battle of Surabaya) produksi MSV Picture dan Amazon Inggris.

Nota kesepahaman kedua terjadi antara buku teks pelajaran Bahasa Mandarin antara Asta Ilmu dan Singapore Asia Publishers. Dari kerja sama ini, Asta Ilmu menjual 12 judul buku teks pelajaran Bahasa Mandarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Nilai kerja sama ini kira-kira US$ 297 ribu. Buku-buku itu nantinya akan didistribusikan ke Australia, India, Malaysia, Thailand, dan Afrika Selatan.

Dan di hari kedua, Rabu (13/3/2019), nota kesepahaman kembali terjadi antara Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) dan Bertrand Editora untuk buku 'Stories for Rainy Days'. Buku tersebut akan diterjemahkan ke dalam bahasa Portugis.

'Stories for Rainy Days' adalah buku puisi disertai dengan ilustrasi cat air. Ditulis Naela Ali, buku ini berisi pemikiran-pemikiran sang penulis di saat hujan.

Pihak Bertand Editora Joane Neves mengaku tertarik dengan 'Stories for Rainy Days' saat bertemu pihak penerbit KPG di Sharjah Book Fair 2018, November lalu.

"Saat pihak KPG mempresentasikan 'Stories for Rainy Days', kami sudah sangat tertarik dan terus berkomunikasi soal ini. Dan akhirnya saat ini kita sepakat untuk membuat nota kesepahaman," kata Joane Neves.

(ken/nkn)

Hide Ads