"Sebagai sebuah museum, kami selalu berusaha untuk mendorong edukasi. Kami mencoba berbagai medium dan risiko. Tentu medium berbeda dan risikonya akan lebih besar. Saya sebelum bertemu Shooshie melakukan riset di Asia Tenggara siapa saja senimannya dan medium apa saja," tutur Kepala Pendidikan dan Program Publik Museum MACAN, Aprina Murwanti ditemui di Museum MACAN pada Kamis (28/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video: Serunya Main ke Museum Macan Sambil Main Getah Karet
Menurutnya, material karet bukan sebatas medium saja tapi juga menyatukan Nusantara.
"Apalagi generasi milenial yang tidak pernah diajak ke kebun karet. Karena karet itu sebenarnya adalah bagian dari perkebunan yang fungsional," lanjutnya.
"Main Getah adalah kerjasama yang unik antara Museum MACAN, Pusat Penelitian Karet, dan perupa asal Malaysia. Dimulai dari percakapan antar hati ke hati selama 7 jam di Kuala Lumpur. Percakapan terus berkembang, ini adalah karya luar biasa yang segera dijelajahi pengunjung. Kebun karet adalah teman bermain," pungkasnya.
(tia/nkn)