Merasa Tak Adil, Mandala Shoji Niat Laporkan Bawaslu

Jakarta - Mandala Shoji merasa adanya keganjilan atas kasus hukum yang kini menimpanya. Eks presenter televisi ini dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran pemilu saat kampanye di Pasar Gembrong Lama, Jakarta Pusat tahun lalu.

Pihak Mandala pun berencana untuk melakukan laporan terhadap Bawaslu.

Baca juga: Anak Menangis Tanyakan Mandala Shoji yang Kini Dipenjara

"Kita sih ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum) melaporkan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) karena ketidak adilan," ujar istri Mandala, Maridha Deanova saat ditemui di Gedung Trans TV, Senin (18/2/2019).

Maridha menyebut suaminya tertimpa hukuman yang lebih berat sementara ia menilai ada pelanggaran lain yang terjadi akan tetapi tak ada tindakan dari Bawaslu.

Baca juga: Raisa Melahirkan, Kemeriahan Grammy hingga Curhatan Istri Mandala Shoji

"Semua caleg (calon legislatif) lain yang sudah jelas dibagi-bagi tidak ada yang dihukum penjara. Tapi Mandala katanya baru menjanjikan dan belum menjanjikan karena udah dicoret semua, berati kan tidak ada yang menjanjikan jadi itu dihukum penjara. Ini kan tidak adil," ujarnya lagi.


Video: Pihak Mandala Shoji Laporkan Bawaslu ke DKPP
[Gambas:Video 20detik]

Maridha Deanova beserta kuasa hukumnya, Elza Syarief telah melaporkan Bawaslu kepada DKPP terkait hal tersebut yang dianggap tidak adil bagi pihak Mandala Shoji.

Baca juga: Istri Curhat Mandala Shoji Tidur di Penjara: Siram Kecoa Datang Kelabang

"Makanya bu Elza sekarang kita melaporkan Bawaslu ke DKPP. Jadi ibaratnya gini, kamu mau nyuri nggak jadi nyuri, niatmu mencuri udah hilang tapi kamu dihukum pencurian. Seharusnya Bawaslu itu kan tugasnya memantau, mencegah, ini tuh tidak melakukan pencegahan tp langsung menghukum, kan tidak adil," ujar istri Mandala lagi.

Terkait kasus tindak pidana pelanggaran pemilu yang membagikan kupon umrah dalam bentuk doorprize, kini Mandala tengah mendekam di lapas Salemba. Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga telah mencoret nama Mandala Shoji dari daftar calon tetap (DCT) lantaran kasusnya tersebut.

(wes/doc)