"Penerbit @bukugpu menerbitkan ulang buku-buku Ahmad Tohari dengan sampul baru âĨī¸," kicau editor GPU, Siska Yuanita di akun Twitter seperti dikutip detikHOT.
Sampul yang didesain oleh Sukutangan itu dipublikasikan oleh GPU dan desainer di media sosialnya. Sukutangan pun menuliskan ide sampul buku Ahmad Tohari berasal dari lingkungan dan desa yang menjadi latar cerita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 3 Novel Klasik Indonesia yang Wajib Dibaca |
"Idenya adalah untuk fokus bagaimana Ahmad Tohari menggambarkan lingkungan sebagai lokasi bagi buku-bukunya," tulis Ahmad Tohari.
Tujuh buku yang didesain ulang di antaranya adalah 'Orang Orang Proyek', 'Bekisar Merah', 'Lingkar Tanah Lingkar Air', kumpulan cerpen 'Senyum Karyamin', 'Kubah', 'Di Kaki Bukit Cibalak', dan kumpulan cerpen 'Mata yang Enak Dipandang'.
Ahmad Tohari dikenal sebagai penulis trilogi 'Ronggeng Dukuh Paruk' yang terbit pada 1982 silam. Novel selanjutnya 'Lintang Kemukus Dini Hari' dan 'Jantera Bianglala' pun mendapat apresiasi dari publik yang kemudian melambungkan nama Ahmad Tohari.
Pada 2011, trilogi novel 'Ronggeng Dukuh Paruk' diadaptasi menjadi film 'Sang Penari' oleh Ifa Isfansyah. Film ini memenangkan 4 Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 2011.