Sebelum tayang di bioskop, para pemain dan kru film melakukan promosi dengan cara unik. Mereka datang langsung menyapa warga khususnya Kota Bandung dengan berjalan kaki dan naik angkot.
Sutradara sekaligus penulis 'Preman Pensiun', Aris Nugraha mengatakan mulai hari ini sampai menjelang film tayang seluruh pemain dan kru akan secara bergiliran melakukan promosi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang dilakukan ia dan para pemain hari ini. Sebelum menuju Balai Kota Bandung mereka berkumpul di basecamp yang berada di Burangrang. Selanjutnya mereka jalan kaki ke Pasar Palasari untuk sarapan sekaligus menyapa para pedagang.
Setelah itu mereka berjalan kaki keluar masuk gang untuk bertemu langsung warga. Selain bisa berfoto bareng dengan para pemain, warga yang beruntung juga mendapatkan hadiah.
"Kalau masih ada stiker kita kasih atau souvenir lainnya. Kita ingin ketemu langsung penonton, buat ikatan batin biar nanti bisa nonton ke bioskop," ucapnya.
Selain cara itu, Sabtu 5 Januari nanti 'Preman Pensiun' akan menggelar jumpa fans yang terbuka untuk umum di Taman Alun-alun Bandung mulai pukul 9.00 WIB. "15 menit sebelum Azan Zuhur kita masuk ke masjid bersama-sama untuk salat berjamaah," katanya.
Lanjutan Serial TV
Film 'Preman Pensiun' ini akan mengisahkan kelanjutan seri terakhir yang tayang di televisi sebelumnya. Secara garis besar, film akan mengisahkan tiga tahun setelah para preman benar-benar pensiun dari dunia jalanan.
"Ternyata ramalan Muslihat di film ini terbukti bahwa menjadi baik itu tidak mudah. Apalagi orang menganggap mantan preman yang negatif, mau baik susah, kerja susah, pandangan seorang mantan preman seperti apalah," ujar Aris.
Sama seperti serial televisi, 'Preman Pensiur' versi layar lebar 100 persen belatar belakang di Kota Bandung. Namun sejumlah pemain yang ada di layar kaya tidak semua diajak untuk main di seri layar lebar.
Secara keseluruhan, kata Aris, proes pembuatan film tidak banyak terkendala. Hanya saja saat awal-awal proses pembuatan dimulai pada April 2018 sempat terkendala dengan cuaca Kota Bandung yang selalu hujan. Tapi akhirnya pembuatan pun selesai dan film siap tayang di bioskop dengan durasi 90 menit.
Aris mengatakan jika respon penonton baik, maka bukan tidak mungkin akan ada film layar lebar seri kedua. Bahkan besar kemungkinan serial layar kaca pun akan dibuat kembali.
"Kalau kita memang hidup dari industri. Tapi kita tidak mau jadi bagian industri. Makanya walau pun waktu serial kita bagus, kalau sudah 36 episode ya sudah. Lalu kita umroh dulu, lanjut serial 40 episode. Sekarang baru versi bioskop," ucapnya.