'Getir Menjadi Tawa Bila Kubersamanya' menjadi pembuka konser Indra Prasta Cs itu. Para penonton yang hadir langsung bersorak sorai di dalam bioskop menyambut mereka.
'Tersenyum Dalam Luka' dan 'Terlalu Indah' lanjut dibawakannya dengat sangat enjoy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selamat datang di bioskop hujan," sapa Indra Prasta selaku vokalis, dengan dilanjutkan 'Rencana Berbahaya' dan 'Penawar Letih'.
Setelah itu, Indra Prasta mengajak manager mereka di 'The Rain' untuk berduet bersamanya.
"Kami akan mengajak manager The Rain untuk main gitar. Please welcome Mas Roberto Pieter. Dia adalah gitaris legend, yaitu 'Coklat'," ujar Indra Prasta.
'Terima Kasih Karena Kau Mencintaiku' menjadi lagu duetnya dengan sang manager. Itu merupakan pertama kalinya Roberto bersedia memetik gitar bersama band asal Yogyakarta itu.
Cahaya lampu pun berubah menjadi kecoklatan, seakan menimbulkan suasana hangat nan syahdu. Lagu 'Perempuan Hujan' dan 'Gagal Tersembunyi' pun dimainkan. Para penonton mulai menghayati beberapa lagu yang mereka tahu.
'Dengar Bisikku' dan 'Hingga Detik Ini' menjadi dua lagu yang dibawakan The Rain selanjutnya. 'Untuk Ayah dan Ibuku' menyusul kemudian.
'Berkunjung ke Kotamu', 'Bermain Dengan Hatiku', dan 'Jabat Erat' dimainkan tepat sebelum 'Terlatih Patah Hati'. Sontak, penonton bersemangat menyanyikan hit up beat tersebut.
'Perjalanan Tak Tergantikan' menjadi tembang pamungkas The Rain siang itu. Perjalanan panjang band tersebut pun diceritakan melalui kumpulan foto yang tertera di layar bioskop (hnh/nkn)