Di sela-sela prosesi kremasi, Lintang dengan bahasa Inggris sebelum kembali berkenan diwawancarai wartawan menuturkan nantinya abu jenazah akan disimpan di Krematorium Yayasan Sosial Gotong Royong Ambarawa.
Lintang pun mengakui, jika empat hari sebelumnya sempat bertemu dengan ibunya dan bisa melihat jenazah ibunda sampai kremasi selesai. Sedangkan adiknya, Pierre-Louis Padang Coffin yang berada di Paris absen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini mengingat perjalanan dari Paris hingga Indonesia membutuhkan waktu antara 10 hingga 12 jam.
"Untuk saya hanya perlu waktu satu jam, untuk dia perlu waktu antara 10 hingga 12 jam. Jadi saya harus mendiskusikan hal ini dengannya, tapi kami berharap untuk membuat peringatan, harapannya di Bali. Hanya untuk merayakan kehidupannya bersama teman-temannya. Beberapa orang tidak dapat hadir pula. Beberapa seniman maupun yang bukan. Jadi kami ingin merayakan seni, seninya, seni orang-orang lain," kata Lintang di sela-sela kremasi, Rabu (5/12/2018).
"Dia memiliki komunitas penggemar yang seniman dan kami berharap untuk dapat menggelar perayaan yang indah. Jadi tergantung nanti. Saya tidak tahu kapan terwujud, tapi saya berharap saya dapat berbicara dengan adik saya segera, kapan kami dapat mewujudkannya," ujarnya.
Tonton video: Melihat Proses Kremasi Sastrawan Besar Nh Dini
Sementara itu, sahabat Nh Dini, Sulis Bambang mengatakan, karya-karyanya telah disimpan dengan baik di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin. Untuk di Semarang, semua karyanya berada di Badan Arsip Daerah.
"Kalau yang di Semarang di Badan Arsip Daerah," pungkas dia. (tia/tia)