George RR Martin awalnya tidak ingin menuliskan cerita dalam bentuk novel untuk seri ke-6 tersebut. Novel seri pertamanya 'World of Ice and Fire' tadinya direncanakan hanya menjadi buku meja kopi atau pendamping saat membaca kopi di tahun 2014.
"Saya merencanakan untuk menggambar ilustrasinya dengan penuh warna di setiap halaman dan teksnya lebih sedikit. Latar belakang dalam novel 'Ice and Fire' juga saya tambahkan sedikit," tutur George RR Martin dilansir dari EW, Rabu (21/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, teman-teman dan penggemarnya darI Westeros.org membaca ulang dan membuat timeline tentang raja masa lalu.
"Mereka menyarankan saya untuk memoles ceritanya dan mengembangkan sedikit dan menulis potongan-potongan sejarah yang menarik untuk masuk ke dalam satu buku lainnya," kata Martin lagi.
Selanjutnya ia pun tak menyadari sudah menuliskan 300 ribu kata dan mulai menceritakan Aegon III. Penerbit mengeluhkan ilustrasi yang terlalu banyak dan membuat harga buku akan bertambah mahal. "Lalu mereka mengatakan 'Wolrd of Ice and Fire' akan diterbitkan sendiri, berdekatan dengan 'Fire and Blood'," pungkasnya.